Keluarga Sandera Israel Marah ke Netanyahu: Hamas yang Memulangkan, Bukan Mereka!

Chandra Iswinarno Suara.Com
Rabu, 06 Desember 2023 | 12:59 WIB
Keluarga Sandera Israel Marah ke Netanyahu: Hamas yang Memulangkan, Bukan Mereka!
Hamas bebaskan sandera Israel (Twitter/tanyakanrl)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keluarga sandera Israel mengungkapkan kemarahannya kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Luapan amarah tersebut terjadi saat Netanyahu bertemu dengan keluarga sandera yang kembali pada Selasa (5/12/2023).

Saat itu, Netanyahu yang melakukan konferensi pers mengungkapkan hal yang memancing emosi keluarga sandera yang kembali.

"Saya mendengar cerita yang membuat saya patah hati, saya mendengar tentang rasa haus dan lapar, tentang kekerasan fisik dan mental."

"Saya mendengar dan Anda juga mendengar, tentang kekerasan seksual dan kasus pemerkosaan brutal yang tidak pernah terjadi sebelumnya," katanya seperti dikutip Alarabiya.

Baca Juga: Brigade Al Qassam Umumkan Tiga Sandera Israel Tewas Akibat Serangan Udara

Beberapa kerabat keluarga yang kritis kepada pemerintah meluapkan kemarahannya. Salah satunya disampaikan orang tua sandera, Dani Miram. Putranya bernama Omri disandera pada 7 Oktober 2023 silam oleh Hamas.

Dani mengatakan, pikirannya telah dihina dalam pertemuan tersebut. Sehingga, ia menyatakan keluar di tengah berjalannya pertemuan tersebut.

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. [AFP]
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. [AFP]

"Saya tidak akan menjelaskan secara rinci apa yang dibahas dalam pertemuan tersebut, namun keseluruhan kinerja ini buruk, menghina, berantakan," katanya kepada Channel 13 Israel.

Ia mengemukakan bahwa Pemerintah Israel telah membuat 'lelucon' mengenai masalah ini.

"Mereka mengatakan 'kami telah melakukan ini, kami telah melakukan itu.' (Pemimpin Hamas di Gaza, Yahya) Sinwar adalah orang yang memulangkan rakyat kami, bukan mereka. Saya marah karena mereka mengatakan bahwa mereka mendiktekan sesuatu. Mereka tidak mendikte satu gerakan pun."

Baca Juga: Sekjen PBB Desak Gencatan Senjata Penuh Demi Kemanusiaan di Jalur Gaza: Segera Bebaskan Sandera Tanpa Syarat!

Dalam forum tersebut, para sandera yang dibebaskan menceritakan kepada pemerintah pengalamannya selama disandera.

Sekelompok orang yang mewakili keluarga sandera mengungkapkan serangkaian kutipan tanpa nama yang dikatakan diambil dari pernyataan beberapa mantan sandera dalam pertemuan tersebut.

Penganiayaan

Namun, kutipan tersebut menceritakan tindak kekerasan berupa penganiayaan yang dilakukan Hamas terhadap para tawanan.

Dalam pertemuan itu juga dibayangi emosi keluarga yang khawatir dengan nasib kerabat mereka yang masih ditahan.

"Itu adalah pertemuan yang sangat bergejolak, banyak orang berteriak," kata Jennifer Master, yang rekannya masih disandera Hamas.

Pemerintah Israel sendiri mengatakan, sejumlah anak dan perempuan hingga kini masih menjadi sandera Hamas.

Namun, keluarga yang memiliki kerabat laki-laki dewasa yang disandera menyerukan agar mereka tidak dilupakan.

"Kami semua berusaha memastikan orang yang kami cintai bisa pulang."

"Ada yang menginginkan perempuan yang tertinggal atau anak-anak yang tertinggal, dan ada pula yang mengatakan kami menginginkan laki-laki," kata Guru kepada Channel 12 Israel.

Untuk diketahui, Pertemuan tersebut dilakukan ketika pertempuran kembali terjadi di Jalur Gaza usai jeda tujuh hari gencatan senjata. Semasa jeda itu, lebih dari 100 sandera dibebaskan. Sementara nasib 138 tawanan yang masih belum dibebaskan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI