Bertentangan dengan AS, Israel Ogah Libatkan Otoritas Palestina dalam Gaza

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Rabu, 06 Desember 2023 | 02:10 WIB
Bertentangan dengan AS, Israel Ogah Libatkan Otoritas Palestina dalam Gaza
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memastikan bakal mengecualikan Otoritas Palestina dari pemerintahan Jalur Gaza periode pasca perang. Dengan demikian, sikap Israel itu bertentangan dengan keinginan Amerika Serikat.

Hal itu disampaikan sejumlah laporan media Israel pada Selasa (5/12/2023). Salah satu kabar tersebut disampaikan oleh stasiun televisi publik Israel, KAN.

"Netanyahu baru-baru ini berkata kepada AS bahwa "tidak akan ada otoritas Palestina di Gaza setelah perang," katanya.

Netanyahu disebut mengesampingkan aturan apa pun yang dibuat Hamas yang memerintah Gaza sejak 2007. Saat itu, Tepi Barat Palestina berada di bawah kontrol Otoritas Palestina.

Baca Juga: Israel Berniat Membanjiri Terowongan yang Diduga Jadi Markas Hamas di Bawah Jalur Gaza

KAN mengungkapkan Netanyahu menyatakan pada pertemuan tertutup Partai Likud bahwa dia menentang pemerintahan Otoritas Palestina di Jalur Gaza setelah perang, dan sudah memberitahu Washington.

"Tidak akan ada otoritas Palestina sama sekali di Gaza," kata Netanyahu.

Terkait ini, pihak AS dan Otoritas Palestina belum mengomentari pernyataan Netanyahu.

Meski demikian, pernyataan Netanyahu bertentangan dengan sikap AS yang beberapa kali menekankan harus ada otoritas atau pemerintahan Palestina di Gaza setelah perang berakhir.

Otoritas Palestina juga mengatakan siap kembali ke Gaza berdasarkan rencana politik komprehensif yang mencakup persatuan antara Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur yang diduduki.

Baca Juga: Teriakan Pilu Anak Gaza di Pengungsian Jabalia Usai Dibombardir Militer Israel; Ayahku Menjadi Martir

Seorang pria mengevakuasi korban anak-anak setelah serangan Israel di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza, Palestina, Kamis (2/11/2023).  [Mahmud HAMS/AFP]
Seorang pria mengevakuasi korban anak-anak setelah serangan Israel di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza, Palestina, Kamis (2/11/2023). [Mahmud HAMS/AFP]

Diketahui, Israel melanjutkan serangan militer ke Jalur Gaza pada 1 Desember, atau setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama sepekan dengan Hamas.

Paling sedikit 15.899 warga Palestina tewas dan lebih dari 42 ribu terluka dalam serangan tanpa henti Israel di kantong Palestina itu sejak 7 Oktober menyusul serangan lintas batas Hamas.

Korban tewas Israel akibat serangan Hamas mencapai 1.200 orang. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI