Sejarah Erupsi Gunung Marapi, Siklus Letusan 2-3 Tahunan, Erupsi Terbaru Makan 11 Korban Pendaki

Rifan Aditya Suara.Com
Senin, 04 Desember 2023 | 20:26 WIB
Sejarah Erupsi Gunung Marapi, Siklus Letusan 2-3 Tahunan, Erupsi Terbaru Makan 11 Korban Pendaki
Gunung Marapi Singgalang di Sumatera Barat meletus pada Minggu (03/12/2023) kemarin pukul 14.53 WIB. [instagram] - Sejarah Erupsi Gunung Marapi, Siklus Letusan 2-3 Tahunan, Erupsi Terbaru Makan 11 Korban Pendaki
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kantor SAR Kota Padang menyebutkan bahwa setidaknya ada 75 pendaki yang terjebak di Gunung Marapi, Sumatera Barat karena erupsi. Banyak dari mereka yang kemudian berhasil diselamatkan, tetapi 11 orang di antaranya telah dinyatakan meninggal dunia.

Sebelum erupsi pada hari Minggu, 3 Desember 2023 pada pukul 14.54 lalu, Gunung Marapi rupanya tercatat sempat mengalami erupsi di awal tahun ini, tepatnya 7 Januari 2023.

Sejarah erupsi Gunung Marapi

Sebelum terakhir kali meletus pada awal tahun lalu, Gunung Marapi terlihat mengeluarkan letusan terakhirnya pada tanggal 4 Juni 2017. Kala itu, letusan terjadi sebanyak enam kali di kawah verbeek dengan warna asap kelabu tebal.

Baca Juga: Begini Kondisi Zhafira Zahrim Pendaki Wanita yang Terjebak di Gunung Marapi

Sementara itu, letusan pada hari Sabtu, 7 Januari 2023 lalu juga terjadi sebanyak tiga kali, tepatnya pada pukul 06.11 WIB, 09.44 WIB, dan 10.34 WIB. Namun, tidak dikabarkan korban meninggal dunia kala itu karena status Gunung Marapi sebelumnya memang sudah Waspada atau Level II.

Gunung yang terletak di dua kabupaten sekaligus (Tanah Datar dan Agam) ini sudah pernah mengalami erupsi dari tahun 2004–2005, 2006–2007, 2011, 2012, 2014, 2017, dan yang terbaru adalah tahun 2023 ini. Gunung Marapi memiliki siklus letusan setiap 2-3 tahunan.

Tidak hanya satu, Gunung setinggi 2.891 mdpl ini memiliki lima kawah sekaligus, yaitu kawah Kaladera Bancah, Kapundan Tuo, Kabun Bungo, Kapundan Bongso, dan Verbeek atau Kapundan Tenga.

Sejak awal tahun 1987 sampai sekarang, letusan Gunung Marapi memang bersifat eksplosif dengan sumber letusan berpusat di Kawah Verbeek.

Letusan Terakhir Gunung Marapi

Baca Juga: Biodata dan Agama Brigpol Rendy Tuejeh, Namanya Dicatut Buat Ejek Korban Erupsi Gunung Marapi

Letusan Gunung Marapi pada hari Minggu (3/12/23) lalu bisa menyebabkan beberapa pendaki terjebak karena terjadi secara tiba-tiba dan tidak didahului oleh peningkatan gempa vulkanik yang signifikan.

Namun, kondisi tersebut memang bisa terjadi, misalnya karena dipicu kondisi bawah permukaan secara tiba-tiba, seperti masuknya air tanah ke kantung magma.

Karena letusan tersebut, 75 orang yang sedang mendaki sempat terjebak di jalur pendakian. Setelah melalui proses evakuasi, 11 orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Saat meletus di sore hari itu, Gunung Marapi mengeluarkan abu setinggi 5.891 meter di atas permukaan laut yang mengarah ke Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam.

Demikian informasi mengenai sejarah erupsi Gunung Marapi sebelum telan 11 korban pendaki.

Kontributor : Hillary Sekar Pawestri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI