Suara.com - Penolakan dinasti politik yang dianggap sebagai produk neo Orde Baru (Orba) terus bergejolak. Usai di Jawa Timur dan Yogyakarta, kini giliran Sumatera Utara.
Massa mahasiswa dari 23 kampus yang ada di Sumatera Utara mengadakan mimbar demokrasi di Lapangan Reformasi, UNIKA ST Thomas, sebagai aksi protes terhadap kebijakan Presiden Joko Widodo yang dianggap tidak pro terhadap rakyat.
Ketua BEM Fakultas Hukum UNIKA ST Thomas, Mujur Leonardo Manalu menuturkan selama berkuasa selama 9 tahun, Jokowi dianggap telah mengkhianati cita-cita reformasi. Hal itu terlihat dari dinasti politik yang sedang ia pertontonkan kepada rakyat.
“Seperti politik dinasti oleh oligarki kekuasaan, pemberangusan demokrasi, kapitalisasi pendidikan, perbudakan modern, hingga perampasan hak tanah dan eksploitasi sumber daya alam yang masif,” kata Leonardo, dalam keterangan tertulis yang diterima Jumat (1/12/2023).
Saat ini, kata Leonardo, rakyat Indonesia tengah dihadapkan dengan dua pilihan. Meneruskan cita-cita reformasi demi demokrasi, atau berbalik mengulang orde baru.
Saat ini, lanjut Leonardo, Jokowi sedang memperlihatkan digdayanya sebagai penguasa. Segala hal ditabrak demi ambisinya membangun dinasti politik.
“Hukum dan konstitusi diselewengkan. Infrastruktur pemerintahan digunakan sebagai alat untuk melanggengkan kekuasaan,” tegasnya.
Leonardo menyerukan agar mahasiwa berani dalam mengkritisi yang saat ini sedang dilakukan dalam pemerintahan Jokowi.
Baginya, yang sedang dilakukan oleh Jokowi saat ini yakni mengembalikan orde baru yang sarat dengan penindasan, ketidakadilan dan pelanggaran HAM.
“Kami mahasiswa dari berbagai kampus di Sumatera Utara menyatakan dengan tegas menolak politik dinasti dengan segala praktiknya,” imbuhnya.