Kolaborasi Melakukan Aksi Nyata untuk Mengatasi Perubahan Iklim

Iman Firmansyah Suara.Com
Kamis, 30 November 2023 | 14:05 WIB
Kolaborasi Melakukan Aksi Nyata untuk Mengatasi Perubahan Iklim
(Dok: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peningkatan suhu dan cuaca ekstrem yang belakangan ini terjadi hampir di seluruh belahan dunia, disebabkan oleh perubahan iklim.

Jika dibiarkan, hal ini menimbulkan dampak yang sangat fatal bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi, seperti menurunnya kualitas air bersih, berkurangnya oksigen, meningkatnya potensi penyebaran penyakit akibat virus dan bakteri hingga memicu terjadinya bencana alam.

Untuk itu diperlukan kerjasama semua pihak guna mengatasi masalah lingkungan, tidak hanya Perguruan Tinggi, Organisasi Masyarakat dan Pelaku Usaha, tetapi juga masyarakat, khususnya generasi muda. Hal ini mengemuka dalam diskusi bertema Lingkungan Hidup; Kolaborasi Swasta, Perguruan Tinggi, Organisasi Masyarakat dalam Menghadapi Perubahan Iklim yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DIY pada Rabu, 22 November 2023.

Hadir dalam diskusi ini Wakil Ketua Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Ir. Muhammad Nurcholis, M.Agr , Ratih Anggraeni, Head of Climate and Water Stewardship Danone Indonesia dan Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Dra Mutia Hariati Hussin, M.Si.

Nurcholis menegaskan, Muhammadiyah sebagai sebuah gerakan dan organisasi memiliki perhatian penuh terhadap perubahan iklim.

“Bagaimana iklim kita saat ini tidak hanya mempengaruhi flora dan fauna, tapi juga menentukan kesehatan manusia. Karena itu diperlukan aksi nyata untuk menjaga iklim dengan menekan emisi karbon. Kita harus bersama-sama melakukan kolaborasi tersebut dan lantas kebijakan pemerintah, yaitu bagaimana untuk meningkatkan ketahanan iklim ini,” tegas Guru Besar Ilmu Tanah UPN ‘Veteran’ Yogyakarta dan juga dosen Muhammadiyah Yogyakarta ini.

Lebih lanjut Nurcholis menjelaskan Muhammadiyah memiliki komitmen kuat dalam merespons dan mengkaji masalah lingkungan, termasuk yang saat ini sedang ramai seperti perubahan iklim. Muhammadiyah telah membuat konsep dasar untuk memitigasi laju perubahan iklim agar bisa dikendalikan. Nurcholis juga mengajak generasi muda berperan aktif dalam mengatasi perubahan iklim ini. Generasi muda harus memahami secara praktis penyebab dari perubahan iklim. Terutama mulai melakukan hemat energi dan menggunakan energi non- fosil, seperti energi matahari, air, angin, biomassa bisa dikembangkan supaya tidak terlalu cepat dalam mengeksploitasi karbon di bumi. “Karena semakin banyak yang dipakai energi fosil maka semakin banyak karbon yang dikeluarkan dari perut bumi, anak muda harus paham ini,” katanya.

Pembicara lain, Ratih Anggraeni, Head of Climate and Water Stewardship Danone Indonesia mengatakan perubahan iklim adalah isu yang harus disadari oleh generasi saat ini, karena menyangkut keberlangsungan bumi. “Edukasi tentang lingkungan harus dilakukan seawal mungkin sehingga mampu mendorong generasi muda untuk berinovasi memitigasi perubahan iklim. Dengan demikian kita kita bisa mitigasi perubahan iklim ini secara lebih masif,” jelas ratih.

Berbagai upaya dilakukan Danone Indonesia dalam menjaga keberlangsungan lingkungan hidup sebagai bagian dari visi perusahaan, tidak saja disekitar pabrik tetapi juga di tempat lain. “Kami mendukung net zero emission pada 2050 namun di antaranya 2030 mencapai target pemenuhan jejak karbon dari operasional secara signifikan. Mulai dari penggunaan energi terbarukan, pengurangan energi fosil dan memastikan produk dihasilkan melalui sistem pertanian regeneratif. Komoditas yang dipakai tidak berasal dari lahan yang mengalami deforestasi,” katanya.

Baca Juga: Kunjungan Bersama Astra ke KBA Pekayon Bekasi, Jadi Bukti Komitmen Perusahaan Ini Terhadap Lingkungan

Danone Indonesia sejak tahun 2017 telah mengembangkan inovasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap (PLTSA) di beberapa pabrik dan memiliki komitmen untuk menerapkannya di semua pabriknya di Indonesia pada tahun 2025

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI