Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya menghadirkan layanan kesehatan yang berkualitas dan terintegrasi bagi masyarakat. Salah satunya dengan meluncurkan super-qpp (aplikasi super) JakSehat.
Pelaksana Tuga Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati menyatakan, JakSehat merupakan implementasi dari transformasi pelayanan kesehatan, untuk menjamin semua orang mempunyai akses layanan kesehatan yang promotif, preventif, kuratif, serta rehabilitatif dengan mutu yang memadai.
"JakSehat adalah super-app Dinas Kesehatan yang mengintegrasikan seluruh aplikasi di Dinas Kesehatan dan jajaran melalui pendekatan komprehensif," ujar Ani dalam keterangannya, Rabu (29/11/2023).
Lewat JakSehat, kata Ani, masyarakat diharapkan bisa dengan mudah mendapatkan akses layanan kesehatan yang promotif dan preventif. Selain itu, aplikasi ini juga bisa dipakai untuk menjangkau Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang ada di Jakarta.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Cacar Monyet di Jakarta, Dinkes DKI Suntikkan Vaksin ke 452 Orang
"JakSehat memudahkan masyarakat mengakses layanan kesehatan, khususnya puskesmas dan rumah sakit umum daerah di DKI Jakarta dengan cepat, mudah, serta efisien," katanya.
Beberapa fitur unggulan yang dimiliki JakSehat di antaranya e-reg online, yaitu fitur mendaftar Puskesmas dan Rumah Sakit (RS) secara daring. Dengan cara ini, masyarakat tak perlu repot datang lebih dulu ke fasilitas kesehatan (faskes) hanya untuk mendaftar.
Sudah ada 289 puskesmas dan 32 Rumah Sakit Umum Daerah yang terhubung dengan aplikasi JakSehat untuk fitur e-registration atau pendaftaran online. "Pendaftaran juga bisa disesuaikan dengan fleksibilitas pasien dan dapat dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya," tuturnya.
Selain itu, JakSehat juga memiliki fitur Sahabat Jiwa yang membuka kesempatan masyarakat untuk melakukan self asessment atau pemeriksaan diri mengenai masalah kejiwaan. Jika ada masalah, pasien akan dirujuk untuk bisa berkonsultasi lebih lanjut dengan psikolog klinis yang ada.
Aplikasi ini juga dilengkapi fitur Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) yang menyediakan data kesehatan/penelitian di bidang kesehatan bagi peneliti/akademisi yang membutuhkan akses data/informasi kesehatan.
Baca Juga: Pemprov DKI Juara Umum Anugerah Media Humas Tiga Kali Beruntun
"Juga termasuk fitur lain, seperti sertifikat higiene sanitasi dan layak nikah yang dapat diunduh langsung melalui aplikasi JakSehat, tanpa harus mengambil sertifikat ke puskesmas tempat pemeriksaan," jelas Ani.
Masyarakat juga bisa menggunakan aplikasi JakSehat untuk memanggil ambulans 118, jika membutuhkan transportasi gawat darurat. Bahkan, Dinkes DKI juga telah berkolaborasi dengan perusahaan penyedia angkutan online, Grab, untuk transportasi masyarakat buat kontrol atau berobat ke Puskesmas atau RSUD di DKI Jakarta, dengan harga khusus yang relatif terjangkau melalui aplikasi Jak Antar.
Ani juga mengungkapkan, pihaknya terus berupaya mendekatkan layanan kesehatan dengan masyarakat di DKI Jakarta, terutama untuk wilayah-wilayah yang belum memiliki fasilitas kesehatan milik pemerintah. Pihaknya telah mengupayakan pendekatan dengan pihak lain dalam upaya memenuhi kebutuhan fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Tentu saja, kami pun tetap memantau mutu layanan kesehatan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan, baik tingkat pertama maupun lanjutan, sebagai jaminan kualitas layanan kesehatan yang diterima," terangnya.
Demi memastikan akses merata terhadap layanan kesehatan di seluruh wilayah Jakarta, Dinkes DKI juga menjalankan amanah program Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK) dan Ketuk Pintu Layanan dengan Hati (KPLDH).
Amanah ini mengutamakan tindakan preventif, promotif, kuratif, hingga rehabilitatif yang bergerak secara aktif dengan mendatangkan petugas kesehatan dari rumah ke rumah warga di seluruh kelurahan di DKI Jakarta.
"Program ini sangat berperan dalam memberikan akses terhadap layanan kesehatan bagi masyarakat DKI Jakarta secara merata," pungkas Ani.
Apresiasi DPRD DKI
Sekretaris Komisi E DPRD DKI Johnny Simanjuntak mengapresiasi peluncuran aplikasi JakSehat. Menurutnya, penting bagi Pemprov DKI memudahkan masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan.
"Ini sebuah langkah yang bagus, menurut saya, membuat masyarakat mengetahui rumah sakit mana yang (sedang) penuh dan sebagainya," ucap Johnny.
Namun, ia memberikan catatan kepada Dinkes DKI agar mengoptimalkan aplikasi itu. Tak hanya memudahkan pendaftaran dan informasi awal saja, tetapi perangkat lunak tersebut harus bisa dimanfaatkan masyarakat yang sakit hingga sembuh.
"Harus kita lihat secara komprehensif, pelayanan dokter-dokternya oke enggak? Kemudian juga alat-alat kesehatannya, tenaga perawatnya seperti apa, ketika masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) berapa lama di IGD. Kemudian bagaimana proses pasien mendapatkan kamar inap, terus bagaimana untuk kontrol," pungkasinya.