Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku telah menemukan kartu anggota kasino saat menggeledah di rumah mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, beberapa waktu lalu.
"Ini benar itu (kartu anggota tempat kasino), ada kami temukan dan kami juga sedang perdalam," kata Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu dikutip Suara.com, Rabu (29/11/2023).
Asep menegaskan yang penting dari temuan itu bukan kartu kasino, namun kemungkinan uang hasil dugaan korupsi SYL yang mengalir ke meja judi.
"Kami dalami adalah apakah uang hasil korupsinya itu digunakan untuk hal tersebut atau bukan," kata Asep.
Baca Juga: Dua Pimpinan Lain Kompak Bareng Firli Bahuri Peras SYL? KPK: Silakan Tanya ke Polda Metro Jaya
"Jadi kami fokus kepada follow the money, bagaimana uang hasil korupsi ini mengalir ke mana, apakah digunakan juga untuk melakukan kegiatan itu atau bukan," sambungnya.
SYL Tersangka
SYL, ditetapkan sebagai tersangka bersama Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Muhammad Hatta, dan Sekjen Kementan Kasdi Subagyono.
Ketiganya diduga melakukan korupsi berupa pemerasan dalam jabatan bersama-sama menyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan, termasuk ikut serta dalam pengadaan barang dan jasa disertai penerimaan gratifikasi.
SYL diduga memerintahkan Hatta dan Kasdi menarik setoran senilai USD 4.000-10.000 atau dirupiahkan Rp62,8 juta sampai Rp157,1 juta (Rp15.710 per dolar AS pada 11 Oktober 2023) setiap bulan dari pejabat unit eselon I dan eselon II di Kementan.
Baca Juga: Selain Ogah Beri Bantuan Hukum, KPK juga Tarik Pengawal usai Firli Bahuri Tersangka
Uang itu berasal dari dari realisasi anggaran Kementan yang di-mark up atau digelembungkan, serta setoran dari vendor yang mendapatkan proyek.
Kasus korupsi yang menjerat Syahrul terjadi dalam rentang waktu 2020-2023. Temuan sementara KPK ketiga diduga menikmati uang haram sekitar Rp13,9 miliar.