Suara.com - Usai terjadi bentrok massa pro Palestina vs ormas di Kota Bitung, Sulawesi Utara, aparat kepolisian dibantu TNI melakukan penjagaan di sejumlah titik. Terkini, ada tujuh orang ditangkap usai peristiwa itu.
Minggu (26/11/2023) malam, Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto menegaskan, situasi di Kota Bitung sudah aman terkendali.
"Kami sampaikan kepada seluruh masyarakat, khususnya yang ada di Kota Bitung dan umumnya masyarakat Sulut serta seluruh masyarakat Indonesia, sampai dengan malam ini situasi dan kondisi di wilayah Kota Bitung aman dan terkendali,” kata Setyo saat memberikan keterangan pers di Markas Polres Bitung, Minggu (26/11/2023) malam.
Sepanjang hari Minggu dari pagi hingga malam ia bersama jajarannya menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat dan agama. Warga yang beraktivitas, kata dia, juga sudah berjalan seperti biasanya.
Baca Juga: Fakta-fakta Terkini Bentrok Massa Pro Palestina Vs Ormas Di Bitung Tewaskan 1 Orang
Kapolda menyatakan, insiden bentrok dua kelompok massa itu menyebabkan satu orang meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka. Terkait insiden itu, pihaknya sudah menangkap tujuh orang terduga pelaku.
Hanya saja, ia belum merincikan identitas maupun peran dari masing-masing terduga pelaku. Tujuh orang yang ditangkap itu terdiri dari pertama, lima orang pelaku yang terkait dengan korban meninggal.
Kemudian kedua adalah pelaku terkait korban yang mengalami luka-luka. Dari tujuh pelaku itu, satu pelaku usianya masih di bawah umur.
Pelaku diduga lebih dari tujuh, dan kepolisian masih terus melakukan penyelidikan. Kapolda juga mengimbau agar mereka yang melakukan tindak pidana berupa penganiayaan atau kekerasan secara bersama-sama terhadap para korban, sebaiknya menyerahkan diri.
“Sebaiknya menyerahkan diri, secepatnya datang ke polres untuk menyampaikan dengan baik, dan akan ditangani secara baik, saya jamin haknya untuk kemudian diperlakukan secara baik oleh penyidik. Kalau tidak akan dilakukan upaya penangkapan, atau kalau misalnya melarikan diri pasti akan dilakukan upaya dan dimasukkan dalam daftar pencarian orang,” tuturnya.
Baca Juga: Ormas di Sulawesi Utara Terlibat Kericuhan saat Aksi Bela Palestina, Siapa Mereka?
Kapolda juga berterima kasih kepada seluruh masyarakat Bitung yang telah bersama-sama berpartisipasi dan mendukung pelaksanaan tugas, baik TNI, Polri, maupun Pemkot Bitung untuk menjaga situasi tetap kondusif.
“Tidak hanya masyarakat, termasuk juga para tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, dibuktikan pada kemarin malam sudah dilakukan pertemuan dan sudah ada komitmen, kesepakatan untuk tidak memperpanjang masalah ini, dan kemudian mempercayakan proses penyelesaiannya dilakukan secara prosedur hukum,” katanya sebagaimana dilansir Antara.
Terkait dengan isu-isu yang bertebaran, ia meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi.
"Jangan mudah percaya dengan isu atau informasi yang sumbernya tidak bisa dipercaya, bahkan mungkin sumber-sumber dari akun-akun anonim, akun-akun yang tidak bisa dipertanggungjawabkan," ujar dia.
Ia meminta seluruh masyarakat untuk tidak terpengaruh, tidak terprovokasi dengan akun-akun atau isu-isu yang berkembang itu.
“Kalau ada informasi sekecil apapun yang kira-kira berhubungan dengan situasi dan kondisi yang berkembang di wilayah Kota Bitung tolong diinformasikan ke polda, kapolres, dandim, wali kota atau kabid humas polda. Informasi itu segera kami olah, telaah untuk kemudian ditindaklanjuti dalam bentuk cara bertindak sesuai dengan kebutuhan,” katanya.
Kapolda Setyo juga menyampaikan terima kasih kepada media yang telah berpartisipasi untuk menyampaikan imbauan, terutama melalui berita-berita secara positif yang tidak tendensius dan tidak terpengaruh isu-isu yang beredar.
“Harapannya kalau rekan-rekan jurnalis menyampaikan secara proporsional mudah-mudahan permasalahan ini bisa segera selesai, Kota Bitung bisa cepat normal kembali sebagaimana biasa. Ingat kita punya falsafah 'torang samua basudara' (kita semua bersaudara)," katanya.
Dalam keterangan pers tersebut, juga menghadirkan sejumlah tersangka pelaku serta barang bukti yang diamankan.