Suara.com - Media sosial diramaikan dengan sejumlah video yang memperlihatkan bentrokan antara dua kelompok pendukung pro Palestina dan pro Israel pada akhir pekan ini.
Insiden tersebut kabarnya terjadi di pusat Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut), dan menyebabkan beberapa orang mengalami luka.
Tidak hanya satu video, di lain video nampak pula seseorang warga dipukuli dan ditendang karena mengibarkan bendera Palestina.
Video yang dibagikan oleh akun @sharkiej menunjukkan sejumlah orang dari kelompok pro Palestina dan Israel terlibat dalam serangan saling menyerang, mengenakan atribut dan membawa bendera sambil berlarian.
Baca Juga: Aaliyah Massaid Gencar Dukung Palestina, Keluarga Fuji Auto Disentil: Apa Tidak Ada Rasa Peduli?
Dalam rekaman tersebut, terlihat adanya korban luka di kedua kelompok yang terlibat. Unggahan tersebut mendapat berbagai komentar dan diulang oleh sejumlah warganet.
Menghadapi perkembangan terkini di Kota Bitung pada Sabtu, 25 November 2023, pukul 19.50 WITA, Wali Kota Bitung Maurits Mantiri menyatakan bahwa Pusat Kota Bitung dalam keadaan kondusif dan aman terkendali.
"Atas nama Pemerintah, kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bitung untuk bersama-sama menjaga situasi dan kondisi tetap kondusif," ungkapnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk mendukung upaya pemerintah dengan tidak menyebarkan foto dan video provokatif.
"Mari bersama-sama menjaga lingkungan, menegur, dan mendamaikan agar tidak terprovokasi oleh oknum yang ingin menciptakan perpecahan di Kota Tercinta ini," tambahnya.
Baca Juga: Hancur Total! RS Indonesia Tak Bisa Lagi Beroperasi Setelah Dibombardir Tentara Israel
Kapolres Bitung AKBP Tommy Bambang Souissa juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Kota Bitung dan Sulut pada umumnya yang telah menjaga situasi agar kembali kondusif.
"Kami berterima kasih kepada masyarakat Bitung khususnya yang telah bersama-sama menjaga situasi yang kini sudah kondusif," ujar Tommy kepada awak media.
"Terutama kepada para tokoh agama yang sudah berkomitmen menjaga warganya dan tidak mudah terprovokasi oleh isu atau hoaks yang beredar," tambahnya.