Pembebasan Sandera Ditunda Hamas, Sebelum Israel Izinkan Truk Bantuan Diizinkan Masuk Gaza Utara

Chandra Iswinarno Suara.Com
Sabtu, 25 November 2023 | 23:58 WIB
Pembebasan Sandera Ditunda Hamas, Sebelum Israel Izinkan Truk Bantuan Diizinkan Masuk Gaza Utara
Kendaraan milik Komite Palang Merah Internasional melepaskan sandera menuju penyeberangan Rafah di Jalur Gaza selatan (24/11/2023). [ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hamas menunda pembebasan sandera gelombang kedua pada Sabtu (25/11/2023). Penundaan tersebut dilakukan karena Hamas menilai Israel belum memiliki komitmen untuk membiarkan truk pembawa bantuan masuk kawasan Gaza Utara.

Mengutip AFP, sumber Hamas mengatakan penyerahan kelompok sandera gelombang kedua akan dilakukan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata dengan Israel.

"Brigade Ezzedine al-Qassam telah mulai menyerahkan kelompok kedua tahanan Israel ke Palang Merah di (kota selatan) Khan Yunis. Ada 14 orang," kata sumber tersebut merujuk pada sayap bersenjata Hamas.

Sebelumnya, pihak berwenang Israel juga mengatakan bahwa 14 sandera yang ditahan di Jalur Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober akan dibebaskan pada Sabtu, serta 42 tahanan Palestina, pada hari kedua perjanjian gencatan senjata.

Baca Juga: Israel dan Hamas Sepakat Gencatan Senjata 4 Hari, Apa Manfaatnya untuk Rakyat Palestina?

Sementara itu, otoritas penjara mengatakan 42 tahanan akan dibebaskan berdasarkan ketentuan perjanjian yang mengamanatkan pertukaran dengan rasio tiga banding satu.

Mesir sendiri telah menerima daftar 14 sandera dari Hamas yang akan dibebaskan pada Sabtu (25/11/2023).

Sebelumnya, mengutip Alarabiya, Pejuang Hamas telah membebaskan 24 sandera pada Jumat (24/11/2023). Mereka terdiri dari 13 warga Israel, 10 pekerja pertanian Thailand dan seorang Warga Filipina.

Sebelum dikembalikan kepada kerabat mereka, mantan sandera tersebut menjalani pemeriksaan kesehatan.

"Saya senang saya menerima keluarga saya kembali, boleh merasakan kegembiraan dan boleh meneteskan air mata. Itu adalah hal yang manusiawi," kata seorang warga Israel Yoni Katz Asher.

Baca Juga: Gencatan Senjata Gaza: Hamas Janji Hentikan Serangan, Israel Justru Ancam Hancurkan RS

Yoni sendiri bahagia lantaran, istrinya Doron dan anak-anaknya Raz dan Aviv dibebaskan pada Jumat (24/11/2023). Namun, ia berjanji tidak akan merayakan kebebasan anggota keluarganya hingga sandera terakhir kembali ke rumah.

"Tapi saya tidak merayakannya, saya tidak akan merayakannya sampai sandera terakhir kembali ke rumah," katanya

Sementara itu, kedua belah pihak mengatakan permusuhan akan berlanjut segera setelah gencatan senjata berakhir, meski Presiden AS Joe Biden mengatakan ada peluang perpanjangan gencatan senjata.

Dia mengatakan jeda tersebut merupakan kesempatan penting untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Biden sendiri menolak memperkirakan berapa lama perang Israel-Hamas akan berlangsung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI