Geert Wilders, Calon Perdana Menteri Belanda Berdarah Sukabumi Tapi Anti Islam

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 24 November 2023 | 22:03 WIB
Geert Wilders, Calon Perdana Menteri Belanda Berdarah Sukabumi Tapi Anti Islam
Geert Wilders, calon Perdana Menteri Belanda yang berdarah Sukabumi. Rambut dicat perak, Wilders dikenal sebagai politikus yang memperjuangkan ideologi nasionalis yang anti Islam dan anti imigran. [Twitter/Geert Wilders]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ketika polisi menginvestigasi pembunuhan Van Gogh, diketahui bahwa Mohammed Bouyeri juga berencana membunuh Wilders. Sejak saat itu, Wilders dikawal polisi selama 24 jam.

Ketiga, bergabungnya Martin Bosma, seorang mantan jurnalis yang kebetulan lewat di TKP pembunuhan Van Gogh saat akan membeli roti. Pengalaman itu itu membuat Bosma memutuskan bergabung dengan PVV bersama Wilders. Berdua, mereka membangun partai itu menjadi raksasa yang kini berpotensi menguasai Belanda.

Salah satu kontroversi yang dibuat Wilders adalah saat ia memproduksi film pendek Fitna pada 2008. Film berdurasi 17 menit dinilai menghina Islam dan memicu gelombang demonstrasi di berbagai negara Muslim, termasuk di Indonesia.

Sementara dalam program PVV dalam pemilu ini, dengan tegas dijelaskan bahwa partai akan "mengurangi Islamisasi" di Belanda. Caranya dengan mengurangi kebijakan pemberian suaka dan menutup arus masuk imigran ke Belanda.

"Belanda bukan negara Islam: tidak boleh ada sekolah Islam, Al Quran dan masjid," bunyi poin lain dalam program pemilu PVV, dilansir dari AFP. Partai itu juga pelarangan jilbab di kantor dan gedung pemerintahan Belanda.

Sementara soal imigrasi, selain menutup dan memperketat kebiakan imigrasi, Wilders mengatakan akan memulangkan para pencari suaka Suriah yang mendapat izin tinggal sementara di Belanda.

Sementara pengungsi yang mengantongi izin tinggal akan kehilangan izin mereka jika pergi berlibur ke negara asal mereka. Selain itu, jumlah pelajar asing di Belanda juga akan dibatas - kebijakan yang diduga akan berpengaruh pada Indonesia yang memiliki pelajar dalam jumlah cukup besar di Belanda.

Meski demikian Geert Wilders belum bisa dipastikan berhasil mengunci kursi Perdana Menteri Belanda. PVV dalam pemilu pekan ini meraih 37 dari 150 kursi parlemen. Agar bisa berkuasa, partai itu butuh minimal 39 kursi lagi dan karenanya harus berkoalisi dengan partai lain.

Pemimpin partai VVD dan NSC, yang masing-masing meraih 20 dan 24 suara, mengatakan membuka peluang koalisi dengan Wilders. Sementara koalisi Partai Buruh/Hijau, yang meraih suara terbanyak kedua, sudah menegaskan tidak tertarik bergabung dengan Wilders.

Baca Juga: Profil Geert Wilders, Politikus Anti-Islam yang Menangkan Pemilu Belanda

Geert Wilders sendiri mengatakan mengincar kursi perdana menteri dan berjanji akan menjadi pemimpin untuk semua warga Belanda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI