Menang Pemilu, Politikus Anti Islam Geert Wilders Calon Kuat Perdana Menteri Belanda

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 23 November 2023 | 22:44 WIB
Menang Pemilu, Politikus Anti Islam Geert Wilders Calon Kuat Perdana Menteri Belanda
Geert Wilders, yang dikenal sebagai politikus anti Islam, berpeluang besar menjadi Perdana Menteri Belanda setelah partainya PVV menang dalam pemilu November 2023. [Twitter/Geert Wilders]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Geert Wilders menjadi calon kuat Perdana Menteri Belanda setelah partainya PVV memenangkan 37 kursi di parlemen dalam pemilihan umum pada pekan ini. Wilders dikenal sebagai politikus sayap kanan yang anti pendatang dan anti Islam. Ia bahkan berencana melarang Al Quran beredar di Belanda.

Wilders, yang kini berusia 60 tahun, dan partainya diketahui ingin melarang pendirian masjid dan jilbab di Belanda. Partainya juga berambisi untuk membawa keluar Belanda dari Uni Eropa, serta akan melarang masuknya para pendatang dari negara lain.

Dalam pidato di hadapan para pendukungnya di Den Haag, Kamis (23/11/2023), Wilders mengatakan kemenangan PVV adalah bukti warga Belanda menolak tsunami pencari suaka di negara tersebut.

"PVV tak lagi bisa diabaikan," kata Wilders, dilansir dari France24.

Meski demikian, Wilders sebenarnya masih butuh 39 kursi lagi untuk bisa membentuk pemerintahan dengan suara mayoritas di parlemen. Belanda sendiri memiliki parlemen atau DPR berisi 150 kursi.

Berdasarkan hitung cepat, koalisi Partai Buruh/Hijau berhasil meraih kursi terbanyak kedua (25), disusul oleh VVD - partai asal Perdana Menteri Mark Rutte yang kini berkuasa dan beraliran konservatif, dengan 24 kursi. Di urutan keempat ada partai NSC dengan 20 suara.

Sejauh petinggi VVD dan NSC sudah memberikan isyarat membuka peluang untuk berkoalisi membentuk pemerintahan dengan partai Wilders. Sementara koalisi partai Buruh/Hijau dengan tegas menolak bergabung bersama PVV.

Wilders sendiri ingin menjadi perdana menteri, sembari menegaskan bahwa kebijakan anti imigran dan anti pencari suaka akan menjadi program utamanya.

"Yang terutama adalah pembatasan yang signifikan terhadap suaka dan imigrasi," tegas Wilders dilansir dari The Guardian.

Baca Juga: Banyak Aksi Perobekan hingga Pembakaran Alquran di Eropa, Apa Sebabnya?

"Ini untuk semua orang Belanda yang memilih kami, yang sudah muak dengan kondisi di dalam negeri beberapa tahun terakhir, yang berpikir bahwa orang Belanda harus kembali menjadi nomor satu dengan kebijakan imigrasi yang lebih ketat," terang dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI