Bantuan Kemanusiaan Diperbolehkan Masuk ke Gaza, LDKPI Gercep Kirim Obat hingga Alat Medis Senilai Rp 31,9 Miliar

Kamis, 23 November 2023 | 18:22 WIB
Bantuan Kemanusiaan Diperbolehkan Masuk ke Gaza, LDKPI Gercep Kirim Obat hingga Alat Medis Senilai Rp 31,9 Miliar
Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) kirim bantuan kemanusian senilai Rp31,9 miliar untuk penduduk Palestina. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gencatan senjata yang disepakati Israel membuat gerbang masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza terbuka.

Dalam kesempatan yang sama, pemerintah melalui Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) atau Indonesian AID juga turut mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Palestina.

Pemerintah Indonesia pertama kali mengirimkan bantuan untuk warga Palestina pada Sabtu (4/11/2023). Bantuan kemanusiaan tersebut dihimpun termasuk dari tiga lembaga kemanusiaan yakni BAZNAS, Palang Merah Indonesia (PMI), dan Humanitarian Forum Indonesia dengan total berat mencapai 51,5 ton.

Kemudian, pemerintah mengirimkan bantuan tahap kedua pada Senin (20/11/2023).

Baca Juga: Kondisi RS Indonesia di Gaza Terkini, Mayat Tergeletak, Ruang Operasi Porak Poranda, Bagaimana Kabar Relawan MER-C?

Bantuan senilai Rp 31,9 miliar dikirimkan ke Palestina. Bantuan yang dikirim berupa obat-obatan dan peralatan medis.

Direktur Utama LDKPI Tormarbulang Lumbantobing menjelaskan, bantuan tersebut bagian dari komitmen pemerintah Indonesia, termasuk Indonesia AID dalam membantu bencana-bencana kemanusiaan, khususnya di Palestina yang masih terjadi.

"Terkait dengan bantuan kita ke Palestina, jadi sebagaimana kita ketahui, konflik ini sudah berlangsung sebulan lebih dan juga mengakibatkan banyak korban, tentunya sebagai bentuk solidaritas terhadap bencana kemanusiaan yang terjadi di sana," kata Tormarbulang dikutip Kamis (23/11/2023).

Seorang anak perempuan terlihat di sebuah kamp yang berafiliasi dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) di kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 1 November 2023. [Dok.ANTARA/Xinhua]
Seorang anak perempuan terlihat di sebuah kamp yang berafiliasi dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) di kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 1 November 2023. [Dok.ANTARA/Xinhua]

Pria yang akrab disapa Tor Tobing tersebut menerangkan, bantuan yang dikirimkan itu nantinya akan disalurkan melalui UNRWA, yakni Badan PBB yang menangani pengungsi Palestina.

Setelah itu, UNRWA yang bakal menyalurkan langsung kepada penduduk terdampak.

Baca Juga: Kenal Orang Hamas, Ustaz Salim A Fillah Buka-bukaan Sifat Asli Pejuang Palestina

Lebih lanjut, Tor Tobing mengungkapkan, concern Indonesia AID tidak hanya terkait kemanusiaan, pihaknya juga ikut mendukung Sustainable Development Goals atau pembangunan berkelanjutan.

"Kita juga memiliki misi untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals, juga mendukung kebijakan politik luar negeri, dan tentunya untuk ekonomi nasional," jelas dia.

Karena itu, masih kata Tor Tobing, Indonesia AID bisa lebih optimal untuk mendukung diplomasi politik, ekonomi, dan budaya.

"Indonesia AID sebagai emerging donor akan semakin berperan aktif guna mendukung upaya-upaya penanganan masalah pembangunan global, terutama terkait dengan pendidikan, kesehatan, dan perubahan iklim," terangnya.

Sebagai informasi, LDKPI atau Indonesian AID ini merupakan satuan kerja di Kementerian Keuangan yang mengelola dana kerja sama pembangunan internasional dalam rangka pemberian bantuan kepada pemerintah atau lembaga asing. Adapun, salah satu visinya juga memang menjalankan misi kemanusiaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI