Suara.com - Presiden Partai Buruh Said Iqbal menantang Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah untuk berdebat mengenai besaran indeks alfa dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 51 Tahun 2023 tentang Pengupahan.
Adapun dalam PP Nomor 51 tahun 2023, rentang alfa dibatasi antara 0.1 dan 0.3.
"Sekarang saya mau tanya Menteri Ketenagakerjaan, indeks tertentu alfa yang kamu bikin di dalam PP dijelasin enggak ke Presiden dari mana asal 0,1 sampe 0,3?" kata Said di Kantor Exco Partai Buruh, Jakarta Timur, Rabu (22/11/2023).
Dia mengaku mendapatkan informasi bahwa indeks alfa yang menentukan besaran kenaikan upah minimum provinsi (UMP) berasal dari Center of Strategic and International Studies (CSIS).
Baca Juga: Ulasan Buku Orang Indonesia Tionghoa Mencari Identitas
"CSIS, saya tidak menyerang anda, CSIS itu lembaga yang dipakai oleh Soeharto yang dari dulu kalau naikin upah 3 tahun sekali, maaf ya CSIS saya enggak menyerang anda," ujar Said.
Dia lantas mempertanyakan landasan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) masih menggunakan penelitian yang dilakukan CSIS.
"Coba buka umumkan bahwa 0.1 sampai 0.3 adalah hasil CSIS, Menaker ayo debat sama saya," ucap Said menantang.
"Berani enggak Menaker ayo debat sama saya, ayo buka CSIS kenapa dia kasih alfa 0.1 sampe 0.3, enak saja, kamu pikir negara milik kamu ke orde baru lagi," tambah dia.
Bukan hanya Ida Fauziyah selaku Menaker, Said juga mempertanyakan Menteri Koordinator Bidang Pekeronomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Karyatasasmita tengng indeks alfa tersebut.
Baca Juga: Para Gubernur Jangan Lupa, Hari Ini Terakhir Umumkan Upah Minimum
"Menko Perekonomian, Menaker, Menperin dijelasin enggak ke Presiden Jokowi tentang 0.1 sampe 0.3 CSIS yang bikin dan asalnya dari mana? Kok orang dipaksa, nah itu kami nolak," tandas dia.