Pengamat Militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menilai tidak ada yang salah apabila Budi Gunawan kemudian digeser dari kursi Kepala BIN.
Namun, ia mempertanyakan soal alasan-alasan yang melatarbelakangi pergantian tersebut, termasuk rumor Budi Gunawan lebih condong ke capres Prabowo Subianto.
"Jadi, penggantian Kepala BIN tentu mungkin saja terjadi. Namun yang saya ragukan adalah alasan-alasan yang melatar belakangi. Bagi saya, lebih mungkin jika penggantian itu dilakukan karena adanya kebutuhan penyegaran pejabat atau tour of duty, semisal Pak BG diproyeksikan mengisi jabatan lain," kata Fahmi saat dihubungi Suara.com, Selasa (24/10/2023).
"Atau justru karena Presiden merasa Pak BG tidak lagi selaras dengan kebutuhan maupun kepentingan negara dan pemerintahan, bukan karena tidak selaras dengan kepentingan pihak lain," sambungnya.