Suara.com - Aksi unjuk rasa elemen buruh terkait Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI tahun 2024 di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat sempat mengalami kericuhan. Bahkan, pagar kantor gubernur itu menjadi sasaran perusakan para pendemo.
Pantauan Suara.com, massa buruh yang sudah berunjukrasa sejak siang ini meminta Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono untuk menemui massa. Namun, hingga pukul 15.20 WIB, Heru tak kunjung muncul.
Tujuan massa menemui Heru untuk membicarakan soal nilai UMP 2024 yang akan segera diumumkan sore ini. Akhirnya, massa aksi pun berbaris dan mendorong pagar Balai Kota.
"Siap kita dorong, satu, dua, tiga dorong," ujar orator dari mobil komando, Selasa (21/11/2023).
Baca Juga: Jelang UMP DKI 2024 Ditetapkan Sore Ini, Kantor Heru Budi Digeruduk Massa Buruh
Petugas keamanan Balai Kota DKI dan kepolisian terlihat memegangi pagar. Namun, akhirnya pagar rusak dan penyok ke bagian dalam.
Setelah itu, orator langsung meminta massa menghentikan mendorong pagar.
"Sudah, mundur. Mundur semua," katanya.
Namun, di sebelah kiri massa aksi yang dijaga kepolisian terjadi kericuhan. Terlihat terjadi dorong-mendorong ke arah polisi yang dilakukan sejumlah orang di barisan buruh.
"Tahan semua, itu provokator. Jangan diikuti. Kita aksi damai," katanya.
Baca Juga: Nilai UMP DKI 2024 Bakal Ditetapkan, Pj Gubernur Heru Budi Terbitkan Kepgub Sore Ini
Selain merusak pagar, massa aksi juga sempat membakar sampah di bagian pagar. Pengrusakan pagar ini juga pernah terjadi pada demo UMP 2023 tahun lalu di lokasi yang sama.
Sejumlah eleman kelompok buruh menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat pada Selasa (21/11/2023). Kedatangan mereka ke kantor Penjabat Gubernur Heru Budi Hartono ini menjelang pengumuman Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI tahun 2024.
Pantauan suara.com, terlihat massa aksi membawa mobil komando dengan pengeras suara. Sejumlah perwakilan buruh pun bergantian melakukan orasi.
Massa aksi juga mengenakan atribut ikat kepala dan mengibarkan bendera sejumlah organisasi buruh di Jakarta. Aksi ini dikawal oleh petugas kepolisian yang membuat barisan di depan pagar.
Perwakilan massa aksi, Yusup Suprapto mengatakan aksi ini dilakukan demi mendorong Heru Budi menetapkan nilai UMP yang berkeadilan. Perwakilan buruh juga dalam sidang Dewan Pengupahan mengusulkan UMP DKI 2024 jadi Rp5,6 juta.
"Ini demo kita untuk memberikan support Kepada bapak Pj Gubernur kita, untuk menetapkan UMP DKI Jakarta tahun 2024. Apa bentuk support nya, adalah supaya beliau bisa menetapkan UMP itu yang berkeadilan," ujar Yusup di lokasi.
Ia menyebut Heru harus mempertimbangkan beban biaya kehidupan di Jakarta yang semakin hari terus meningkat.
"Karena di tahun ini, tahun 2023 aja ni, sudah ada kenaikan macam-macam tuh. Mulai dari bensin, kenaikan bahan makan, bahan pokok dan seterusnya dan seterusnya, bahkan sampai sekolahan juga ikut naik, begitu kan," ucapnya.
Ia berharap Heru juga menaikkan setidaknya seperti tahun lalu ketika menaikkan UMP sekitar 5,6 persen dari Rp4,6 juta jadi 4,9 juta.
"Artinya kami berharap beliau bisa memberikan kenaikan yang pantas sebagaimana usulan dari serikat pekerja, serikat buruh, itu kenaikannya itu di angka UMP-nya Rp5,6 juta ya," pungkasnya.
Diketahui, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bakal segera menetapkan nilai Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI 2024. Rencananya, Heru akan menerbitkan Keputusan Gubernur (Kepgub) soal besaran UMP Selasa (21/11/2023) sore.
"Nanti sore (kepgubnya) keluar," ujar Heru Budi usai membuka Rapimprov IV Tahun 2023 KADIN DKI Jakarta, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2023).