RS Indonesia Digempur Tank Israel, Setiap Ada Pergerakan Langsung Ditembaki, Nyawa 6000 Orang Terancam

Rifan Aditya Suara.Com
Senin, 20 November 2023 | 16:46 WIB
RS Indonesia Digempur Tank Israel, Setiap Ada Pergerakan Langsung Ditembaki, Nyawa 6000 Orang Terancam
Foto Rumah Sakit Indonesia di Gaza Palestina yang dituduh memiliki terowongan untuk tujuan tertentu, ditunjukkan kepada wartawan saat konferensi pers di kantor pusat Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) Indonesia di Jakarta, Senin (6/11/2023) (ANTARA/M Riezko Bima Elko P) - RS Indonesia Digempur Tank Israel, Setiap Ada Pergerakan Langsung Ditembaki, Nyawa 6000 Orang Terancam
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rumah Sakit Indonesia di Gaza digempur oleh tank-tank Israel pada hari ini Senin (20/11/2023). Militer Israel tidak pandang bulu, setiap ada pergerakan dari dalam RS Indonesia langsung mereka tembaki.

Sebagaimana dikutip dari Al Jazeera, Ismail al-Ghoul, jurnalis yang berbasis di Gaza, menyampaikan kondisi terkini Rumah Sakit Indonesia. Ia mengatakan tank-tank Israel terus mengepung RS Indonesia yang menampung lebih dari 6.000 orang.

"Pasukan Israel menembak siapa pun yang mencoba meninggalkan rumah sakit. Situasi di rumah sakit sangat buruk," ungkapnya.

RS Indonesia saat ini penuh dengan orang yang mengungsi dan pasien yang sedang menjalani perawatan. Setidaknya ada lebih dari 6.000 orang, termasuk staf, pasien, pengungsi yang berlindung di sana.

Baca Juga: Bombardi Israel Tutup Paksa Pabrik Gandum Terbesar di Gaza, Dampaknya Mengerikan

Pasien tidak mungkin dipindahkan ke rumah sakit lain karena pasukan Israel menargetkan siapa saja yang mendekati wilayah tersebut.

Menurut laporan Al Jazeera, korban tewas akibat serangan Israel ke RS Indonesia mencapai 12 orang sejak pagi ini.

Israel menyerang RS Indonesia lantaran klaim adanya markas Hamas dan terowongan yang menjadi jalur pejuang Hamas melakukan perlawanan.

Namun klaim ini dibantah oleh MER-C, organisasi kemanusiaan Indonesia yang terjun langsung menjalankan misi kemanusiaan di Gaza.

Melalui video yang diunggah akun Twitter @mercindonesia, MER-C mengatakan bahwa yang ada di RS Indonesia umumnya hanya wanita dan anak-anak.

Baca Juga: BREAKING! Rumah Sakit Indonesia di Gaza Diserang Israel: Nakes Terancam Ditembak Hingga Tak Bisa Bergerak

"Ini para pasien wanita dan anak-anak mereka harus turun dari ruang perawatan dan berada di lantai dasar RS Indonesia," ucap relawan MER-C yang menjelaskan tayangan dari liputan Al Jazeera.

Ia mengatakan bahwa kondisi di dalam RS Indonesia dipenuhi oleh wanita dan anak-anak. MER-C menuntut Israel menghentikan serangan ke rumah sakit yang mulai dibangun tahun 2011 ini.

"Kami menuntut agar Israel menghentikan serangan langsung terhadap RS Indonesia, karena ini isinya wanita, anak-anak dan pengungsi," kata relawan MER-C tersebut.

"Apa yang mereka serang di rumah sakit ini? Yang ada hanyalah wanita dan anak-anak seperti ini. Tidak ada pejuang, tidak ada perlawanan di dalam rumah sakit ini. Hentikan serangan terhadap rumah sakit ini," imbuhnya.

Hingga berita ini diterbikan belum ada informasi terbaru terkait kondisi RS Indonesia dan para pasien yang terdampak serangan Israel ini.

Tank-tank Isreal saat ini masih berada tepat di sekitar RS Indonesia. Bahkan dalam video yang dirilis Al Jazeera, terlihat kontak senjata yang terjadi hanya berjarak sekitar 50 meter dari gedung rumah sakit Indonesia di Gaza.

Klaim Israel atas RS Indonesia

Sebelumnya, IDF mengklaim Hamas bersembunyi dan memanfaatkan rumah sakit di Gaza untuk melakukan serangan ke Israel. Tuduhan ini pun ditujukan terhadap RS Indonesia di Palestina yang lokasinya berada di Bait Lahiya, Gaza Utara, Jalur Gaza.

Jubir IDF, Daniel Hagari menyebut bahwa Hamas telah mengeksploitasi beberapa rumah sakit di Gaza termasuk RS Indonesia di Palestina. Ia mengatakan pembangunan rumah sakit ini sengaja dibuat di daerah Gaza Utara karena alasan khusus.

Daniel menjelaskan bahwa awal pembangunan RS Indonesia dilakukan pada tahun 2010 dimana lokasi tersebut merupakan pos terdepan Hamas.

Terkait tuduhan ini, relawan Indonesia Muhammad Husein langsung membantah. Ia menjelaskan bahwa pembangunan RS Indonesia di Palestina baru mulai berjalan pada tahun 2011.

"Tuduhan kebohongan ini sudah lama, sudah klasik. Rumah sakit Al-shifa juga dituduh hal yang sama. Ini berusaha dibombardir dikosongkan dengan dalih mereka disitu ada terowongan para pejuang," ungkap Husein.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI