Suara.com - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menolak usulan gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina, meskipun ada desakan dari komunitas global, termasuk dari Presiden Jokowi saat keduanya berjumpa belum lama ini.
Biden pada Sabtu (18/11/2023) kemarin mengatakan, gencatan senjata tidak membawa perdamaian selama Hamas masih menguasai wilayah itu.
Menurutnya, gencatan senjata justru membuat Hamas bisa membangun kembali persediaan roket dan memperkuat militer.
Biden mengklaim, tujuannya saat ini adalah tidak hanya menghentikan perang hari ini, tetapi juga mengakhiri akar masalah secara permanen.
Baca Juga: Brand Fashion Pro Israel Banyak Diboikot, Perlukah UMKM Manfaatkan Momen Untuk Promosi?
Namun demikian, Biden meminta Israel untuk menghormati hukum humaniter internasional dan mengurangi jumlah korban sipil dalam tindakannya di wilayah Palestina itu. Ia menyampaikan bahwa selama kunjungannya ke Tel Aviv, telah memberikan saran kepada pejabat Israel agar tidak membiarkan emosi negatif mengarah pada kesalahan yang pernah dilakukan di masa lalu.
Solusi dua negara adalah satu-satunya jalan untuk mengatasi konflik yang berlangsung lama di wilayah tersebut. Ia juga menyuarakan pandangan bahwa di Gaza perlu adanya pemerintahan di bawah kontrol Otoritas Palestina.
Biden juga mencermati konflik baru-baru ini di Tepi Barat, di mana Israel terlibat dalam serangan terhadap warga sipil. Dia menegaskan bahwa Amerika Serikat bersiap untuk menerapkan larangan visa bagi mereka yang terlibat dalam kekerasan di Tepi Barat.
"Dalam pembicaraan saya dengan pemimpin Israel, saya dengan tegas menyampaikan bahwa tindakan kekerasan ekstrem terhadap warga Palestina di Tepi Barat harus dihentikan, dan pelaku kekerasan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya," tulisnya.
Sejak awal agresi Israel di Gaza pada 7 Oktober, komunitas internasional telah memanggil untuk segera mencapai gencatan senjata di wilayah tersebut.
Baca Juga: Gambaran Terowongan Gaza Yang Jadi Incaran Israel: Dalamnya 70 Meter, Panjang Total 500 Kilometer!
Tuntutan ini tidak hanya ditujukan kepada Israel sebagai pihak yang terlibat dalam konflik, tetapi juga kepada Amerika Serikat sebagai sekutu utama Israel. Salah satu seruan datang dari Presiden Jokowi selama pertemuan dengan Biden.
Jokowi meminta agar Biden mengambil tindakan lebih lanjut untuk mengakhiri agresi militer Israel di Jalur Gaza, Palestina, termasuk dukungan AS untuk mencapai gencatan senjata, meski akhirnya permintaan itu tidak ditanggapi serius oleh Biden.
Tidak hanya Indonesia dan negara-negara lain, PBB sebelumnya juga sudah menyampaikan seruan gencatan senjata kemanusiaan demi membantu lebih dari 2 juta orang di Gaza yang terjebak akibat serangan Israel.