Gugur dalam Kecelakaan Pesawat Super Tucano, 4 Prajurit TNI AU Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa

Jum'at, 17 November 2023 | 18:28 WIB
Gugur dalam Kecelakaan Pesawat Super Tucano, 4 Prajurit TNI AU Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa
Detik-detik Pemakaman Tiga Prajurit TNI AU yang Gugur Insiden Pesawat Super Tucano. [SuaraMalang/Aziz]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak empat orang prajurit TNI AU yang gugur dalam insiden kecelakaan dua pesawat Super Tucano di Pasuruan telah disemayamkan.

"Mengenai pemakaman tadi sudah dilaksanakan," ujar Agung dalam jumpa pers di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Jumat (17/11/2023).

Agung mengatakan Letkol Pnb Sandhra Gunawan, Kolonel Adm Widiono dan Kolone Pnb Subhan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Untung Suropati, Malang. Sementara Mayor Pnb Yuda A. Seta dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Madiun.

"Semua dapat kenaikan pangkat luar biasa dari pemerintah atas jasa-jasa yang melebihi tuntutan tugas," ungkap Agung.

Baca Juga: Detik-detik Pesawat Super Tucano Jatuh, TNI AU Ungkap Awan Tebal Tiba-tiba Datang

Sebelumnya diberitakan, Agung mengatakan TNI AU telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kecelakaan dua pesawatt Super Tucano yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur.

"TNI Angkatan Udara akan membentuk tim investigasi untuk mencari penyebab terjadinya accident jatuhnya dua pesawat," ujar Agung dalam keterangannya yang diterima Suara.com, Jumat (17/11/2023).

Nantinya, TNI akan melakukan penyelidikan dengan memperhatikan banyak faktor terjadinya kecelakaan pesawat.

"TNI AU akan melakukan investigasi dengan melihat faktor-faktor yang dikenal dengan istilah 5 M, man, machine, medium, mission and management," jelas Agung.

Selain itu, kata Agung, tim TNI AU akan melakukan penyelidikan pada badan pesawat pasca insiden kecelakaan termasuk cuaca saat peristiwa terjadi.

Baca Juga: Hancur Berkeping-keping, Ini Penampakan Bangkai Pesawat Super Tucano TNI AU

"Melakukan pemeriksaan seluruh personel yang terlibat dalam penerbangan dan berbagai kemungkinan lainnya," ungkap Agung.

"Terutama Flight Data Recorder pesawat yang merekam data penerbangan, data mesin, data komunikasi penerbang dan video penerbangan sampai detik terakhir berfungsi," imbuhnya.

Kronologi Kecelakaan

Agung menyebutkan, kecelakaan berawal saat dua pesawat Super Tucano dengan nomor TT-3111 dan TT-3103 hilang kontak sekitar pukul 11.18 WIB, Kamis (16/11). Dua pesawat itu terbang dari Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang, pukul 10.51 WIB.

"Kamis 16 November 2023 pukul 11.18 WIB, telah lost contact sebuah flight pesawat Super Tucano dari Abdul Rachman Saleh, Malang," ujar Agung kepada wartawan, Kamis (16/11).

Agung mengatakan informasi kecelakaan tersebut berawal dari adanya laporan masyarakat. Satu pesawat lainnya sempat dilaporkan hilang hingga akhirnya berhasil ditemukan oleh tim rescue Bandara Abdul Rachman Saleh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI