4 Klaim dan Kejanggalan IDF Usai Gempur RS Al Shifa, Operasi Tepat Sasaran atau Rekayasa TKP?

Rifan Aditya Suara.Com
Jum'at, 17 November 2023 | 14:18 WIB
4 Klaim dan Kejanggalan IDF Usai Gempur RS Al Shifa, Operasi Tepat Sasaran atau Rekayasa TKP?
Sejumlah Pasukan Israel melintas di salah satu bagian Rumah Sakit Al Shifa Gaza. [Tangkapan layar X @One_Dawah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasukan Pertahanan Israel atau Israel Defence Force (IDF) kembali membuat klaim-klaim mencurigakan setelah menggempur RS Al Shifa dalam aksi militer yang mereka sebut "Operasi Tepat Sasaran". Berikut beberapa klaim dan kejanggalan IDF yang ditemukan Suara.com.

Perlu diketahui, Rabu (15/11/2023), IDF mengklaim menemukan peralatan militer di dalam rumah sakit terbesar di Gaza, RS Al Shifa. Mereka menyebut senjata-senjata tersebut adalah milik Hamas.

Namun dari video-video propaganda yang diunggah IDF ke media sosial, yang diklaim sebagai bukti adanya Hamas, justru memperlihatkan kejanggalan. Beberapa media internasional pun tidak dapat memverifikasi klaim Israel ini.

Pasalnya, tidak ada pihak independen maupun PBB yang diperbolehkan Israel untuk masuk ke TKP dan mencari kebenaran. Apa saja klaim dan kejanggalan IDF setelah menggempur RS Al Shifa?

Baca Juga: RS Indonesia di Gaza Berhenti Operasi, Warga Terluka Berbaring di Tengah Genangan Darah Lantai Rumah Sakit

1. CCTV Dirusak

Dalam video yang diunggah IDF, Rabu (16/11), tentara IDF Jonathan Conricus menunjukkan beberapa bukti yang diklaim ulah Hamas mengeksploitasi RS Al Shifa. Menurutnya, CCTV di dalam gedung MRI telah dirusak.

"Kita berada di alam MRI Center, tentara Israel menerobos masuk ke sini beberapa jam yang lalu dan kita sudah membersihkan area dan memastikan semuanya aman," ujar Jonathan.

Ia mengklaim bahwa Hamas secara sistematis telah menggunakan rumah sakit ini untuk operasi militer. Jonathan lalu menunjukkan CCTV yang menggantung di atas plafon terlihat sudah rusak.

"Kamera CCTV sudah dirusak, semua CCTV sudah ditutupi dan ini hanya salah satunya," ucapnya.

Baca Juga: Israel Klaim Temukan Buku Hitler di Markas Hamas, Warganet Salfok Wujudnya Masih Bagus

Pertanyaannya, kenapa pihak rumah sakit ataupun, dalam klaim Israel, anggota Hamas menutupi CCTV yang seharusnya malah bisa menjadi bukti nyata kejadian di dalam rumah sakit? Tidakkah ini terdengar seperti kejadian polisi tembak polisi di Duren Tiga tahun 2022 lalu? 

2. Granat Disembunyikan di Mesin MRI

klaim militer Israel, senjata Hamas disembunyikan di balik mesin MRI (YouTube IDF)
klaim militer Israel, senjata Hamas disembunyikan di balik mesin MRI (YouTube IDF)

Tentara IDF lalu masuk ke ruangan mesin MRI. Mereka mengklaim menemukan tas berisi senjata, granat dan seragam Hamas di belakang mesin bergelombang radio dan magnet itu.

"Dalam militer ini disebut Grab Bag. Jika dilihat lebih dekat kalian akan melihat ada persenjataan militer. Ada AK-47, peluru, amunisi, granat, tentu saja seragam. Semua ini disembunyikan di belakang mesin MRI," ungkapnya.

Jonathan menambahkan,"Di sisi yang lain kami menemukan tas berisi laptop."

Menurutnya, ditemukannya beberapa senjata di sini bukan tanpa alasan lain kecuali karena Hamas yang meletakkannya disini. 

Sebagaimana kita tahu mesin MRI memiliki kekuatan gelombang radio dan magnet yang sangat besar. Senjata dan granat itu dapat meledak dengan mudah akibat mesin MRI. 

Apakah tidak terlalu berbahaya bagi Hamas sendiri, menyembunyikan granat dan senjata militer di dekat mesin MRI?

3. Pintu Anti Ledakan

IDF juga mengklaim menemukan tas lain berwarna merah muda yang berisi seragam hingga senjata untuk satu orang pejuang Hamas. Tas itu disimpan diatas mesin di ruangan lainnya.

"Kami menemukan Grab bag lainnya. Ini kosong karena kami mengosongkan dan mengamankannya. Yang kami temukan, isi tas itu adalah alat militer lengkap untuk satu orang Hamas. Ada granat aktif, amunisi, sepatu, seragam dan AK-47," ujarnya.

Ia menambahkan, "Di dalam rumah sakit, tersembunyi di area ini. Lihat pintu ini, pintu anti ledakan, bagian dari klinik dan rumah sakit. Semua tampak seperti rumah sakit, tapi yang satu ini tidak."

4. Laptop Hamas Kok Layarnya Tentara IDF?

IDF juga menunjukkan sebuah laptop yang mereka temukan dan diklaim sebagai milik Hamas. Laptop tersebut mereka temukan di ruangan MRI.

"Aku tidak tahu ini milik siapa, tapi ini akan dianalisa oleh intelegen kita. Ada radio komunikasi, beberapa piringan CD, dan komputer (laptop) yang dapat memberatkan bukti," ucapnya.

Menariknya, video IDF ini telah dipotong pada menit-menit akhir. Dalam video pertama yang diunggah berdurasi 7.19 menit.

Sementara video yang sudah dipotong hanya menjadi 6.59 menit. Pada bagian yang dipotong pun nampak sebuah foto tentara IDF di layar laptop tersebut.

Meskipun video itu telah dipotong oleh IDF tapi warganet sempat menangkap gambarnya dan menyangsikan klaim Israel ini.

Dikutip dari timesofisrael.com, awalnya juru bicara IDF mengatakan kepada BBC, mengklaim bahwa laptop berisi foto dan video sandera yang diambil setelah penculikan di Gaza.

IDF mengatakan bahwa di salah satu laptop, layarnya memperlihatkan foto tentara wanita IDF bernama Ori Megidish.

5. Tidak Ada yang Tertangkap

Anehnya, IDF tidak menyebutkan satu nama pun pejuang Hamas yang tertangkap. Dalam video-video yang lain yang diunggah pihak Israel pun tidak menyebutkan "telah melumpuhkan pasukan Hamas".

Apakah IDF masuk ke rumah sakit dan menyerang ruangan kosong? Kejanggalan ini juga dirasakan oleh analis politik senior Al Jazeera, Marwan Bishara.

Dalam sebuah video kanal YouTube Al Jazeera English, Bishara mengungkapkan analisanya atas beberapa klaim Israel tersebut.

"Mereka menunjukkan kepada kita senjata itu, sungguh mencengangkan. Mengapa Hamas meninggalkan senjata bukan yang lain?" kata Bishara heran.

Ia bahkan mengibaratkan klaim Israel ini seperti adegan dalam film Godfather.

"Itu terdengar kocak tapi benar-benar tragis. Sebab Israel pikir ini akan berhasil. Faktanya, menurut mereka ada militan Hamas di sana satu-satunya yang bisa melindungi mereka adalah senjata tapi kenapa (Hamas) meninggalkan senjata disana?" ucapnya.

Bishara menduga, Israel tidak bisa menunjukkan bukti bahwa Hamas disana. Jadi Israel menduga-duga barang-barang disana sebagai milik Hamas.

"Jadi Israel menunjukkan dugaan itu sebagai bukti padahal itu adalah omong kosong. Mereka tidak memiliki apapun untuk ditunjukkan sebagai pembenaran melakukan genosida di Gaza dan pengeboman rumah sakit dan daerah sekitarnya," ujar Bishara.

Ia juga menekankan pentingnya masyarakat untuk jeli melihat tingkah IDF akhir-akhir ini. Terutama ketika militer Israel membawa kardus-kardus yang diklaim sebagai bantuan alat medis ke rumah sakit.

"Ketika mereka membawa sejumlah kardus ke dalam RS Shifa beberapa jam terakhir. Kita lihat videonya, mereka membawa kardus ke dalam. Saya hanya berpikir mungkin saja mereka merekayasa TKP di rumah sakit untuk memperlihatkan Hamas ada di sana," kata Bishara.

Bagi Bishara, klaim-klaim ini mengingatkannya pada perang Irak. Dimana Amerika terus-terusan memberi narasi bahwa ada senjata pemusnah massal yang disembunyikan Irak. Padahal nyatanya senjata itu tidak pernah ditemukan.

"Bagi saya ini seperti memori tentang perang Irak, senjata pemusnah massal. Nyatanya tidak ada yang namanya senjata pemusnah massal. Dan tidak ada markas Hamas di bawah rumah sakit. Itu semua pembenaran untuk mereka melakukan kejahatan perang," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI