Diduga Tabrak Tebing, 6 Fakta Kecelakaan Dua Pesawat TNI AU Super Tucano di Pasuruan

Ruth Meliana Suara.Com
Kamis, 16 November 2023 | 17:39 WIB
Diduga Tabrak Tebing, 6 Fakta Kecelakaan Dua Pesawat TNI AU Super Tucano di Pasuruan
Kecelakaan pesawat jenis Super Tuscano milik TNI AU terjadi di Pasuruan, Jawa Timur. [Dok. tni-au.mil.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kecelakaan pesawat milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara atau TNI AU kembali terjadi. Kali ini, dua pesawat jenis Super Tucano diduga mengalami kecelakaan dan jatuh di daerah Pasuruan, Jawa Timur.

Penyebab kecelakaan dua pesawat latih TNI AU ini belum diketahui. Adapun pihak Lanud Abdulrachman kini masih mencoba mengevakuasi dua bangkai pesawat yang jatuh di lokasi yang berbeda. 

Lalu, bagaimana kronologi kecelakaan pesawat ini? Simak inilah 6 fakta selengkapnya.

1. Sedang jalankan misi latihan

Baca Juga: Satu dari Dua Pesawat Super Tucano TNI AU yang Jatuh di Pasuruan Masih Hilang!

Kecelakaan ini bermula ketika 4 buah pesawat jenis Super Tucano dari Skadron Udara 21 lepas landas dari Lanud Abdulrachman Saleh, Malang untuk menjalani misi latihan.

Selayaknya misi latihan pesawat tempur, para awak pesawat ini melakukan beberapa formasi terbang dan melalui beberapa titik udara. Keempat pesawat ini mulai lepas landas sekitar pukul 10.50 WIB.

2. Mendadak lost contact

Namun saat 4 pesawat ini terdeteksi masih menjalani misi latihan, dua buah pesawat dengan nomor registrasi TT-3111 dan TT-3103 tiba-tiba lost contact dalam waktu yang berbeda, yaitu pukul 11.18 WIB dan pukul 11.31 WIB.

Sedangkan dua pesawat lainnya sudah mendarat di Lanud Abdulrachman Saleh Malang dengan selamat.

Baca Juga: TNI AU Selidiki Penyebab Kecelakaan Dua Pesawat Super Tucano Jatuh di Pasuruan

3. Warga sekitar Pasuruan dengar suara dentuman keras

Dua pesawat yang membawa masing-masing dua awak pesawat ini diduga mengalami kecelakaan di daerah Pasuruan, Jawa Timur.

Warga yang tinggal di daerah Kecamatan Puspo, Pasuruan mengaku mendengar adanya suara pesawat tempur yang terbang rendah, lalu disusul dengan suara dentuman keras di dekat lahan pertanian warga di Desa Keduwung, Pasuruan.

4. Satu pesawat diduga tabrak tebing

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Brawijaya, Kolonel Inf Rendra Dwi Ardhani membenarkan adanya kecelakaan pesawat tempur milik TNI AU.

"Iya betul (ada kecelakaam) pesawatnya jenis pesawat tempur Super Tucano. Untuk selengkapnya masih diinvestigasi," ungkap Rendra dalam keterangannya pada Kamis (16/11/2023) siang.

Kecelakaan dua pesawat ini juga terjadi di dua lokasi yang berbeda. Pihak TNI AU pun mengungkap bahwa ada satu pesawat yang diduga menabrak tebing di dekat tebing Watu Gedek, lereng utara Gunung Bromo.

5. Evakuasi masih dilakukan

Pihak TNI AU juga langsung menerjunkan tim evakuasi dan bekerjasama dengan Basarnas. Hal ini agar evakuasi dapat dilakukan secara paralel untuk pesawat noreg TT-3103 yang jatuh dekat lahan pertanian warga Desa Keduwung.

Sedangkan untuk satu pesawat lain yang jatuh di tebing belum bisa dievakuasi. Penyebabnya kondisi geografis lereng gunung yang masih diperhitungkan pihak TNI AU dan Basarnas.

Sulitnya untuk menjangkau daerah tersebut menjadi kendala evakuasi secara penuh belum bisa dilakukan saat ini. Namun pihak TNI AU berkomitmen akan tetap menurunkan tim untuk mengevakuasi korban di lereng gunung Bromo tersebut.

6. Identitas korban terungkap

Identitas korban yang merupakan tim penerbang Skuadron 21 Lanud Abdulrachman Saleh kini terungkap. Dua pesawat dengan masing-masing dua awak tersebut dibawa oleh para penerbang handal.

Korban adalah Letkol Pnb Sandhra Gunawan awak Frontseater dan Kolonel Adm Widiono awak Backseater pesawat nomor registrasi TT-3111. Kemudian ada penerbang Mayor Pnb Yuda A. Seta awak Frontseater dan Kolonel Pnb Subhan awak Backseater dalam pesawat nomor registrasi TT-3103.

Hingga kini, evakuasi masih dilakukan oleh tim gabungan.

Kontributor : Dea Nabila

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI