RS Al Shifa Milik Siapa? Israel Gempur Rumah Penyembuhan Warga Gaza, Ngotot Ini Markas Hamas

Rifan Aditya Suara.Com
Kamis, 16 November 2023 | 16:07 WIB
RS Al Shifa Milik Siapa? Israel Gempur Rumah Penyembuhan Warga Gaza, Ngotot Ini Markas Hamas
Rumah Sakit Al Shifa menjadi target penyerbuan pasukan militer Israel pada Rabu (15/11/2023). [Reuters/BBCIndonesia] - RS Al Shifa Milik Siapa? Israel Gempur Rumah Penyembuhan Warga Gaza, Ngotot Ini Markas Hamas
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagi warga Palestina di Gaza, RS Al Shifa adalah "rumah penyembuhan". Bagi Israel, ini adalah pusat komando utama Hamas. Mungkin situasi sekarang ini telah menimbulkan pertanyaan RS Al Shifa milik siapa sebenarnya?

Al-Shifa merupakan rumah sakit terbesar di daerah Gaza, sekarang berada pada titik puncaknya berjuang untuk merawat ribuan pasien karena mendapat serangan langsung dari militer Israel.

Tentara Israel sempat membom ambulans di luar rumah sakit. Ambulance sebenarnya dikerahkan untuk membawa pasien dari Kota Gaza ke perbatasan Rafah, sehingga mereka dapat dirawat di Mesir. Akan tetapi, peristiwa itu menyebabkan lima belas orang tewas dalam serangan. 

Apa itu al-Shifa?

Baca Juga: Belum Akan Berakhir, Presiden AS Biden Tetap Dukung Agresi Israel Terhadap Palestina

Al-Shifa, secara harfiah diterjemahkan sebagai "rumah penyembuhan", dan merupakan kompleks medis terbesar dan paling luas yang terdiri dari tiga fasilitas khusus: bedah, penyakit dalam, dan kebidanan dan ginekologi.

Pertanyaan mengenai RS AL Shifa milik dapat dilihat dari sejarahnya. Dikutip dari aljazeera.com, RS Al Shifa berlokasi di lingkungan Remal utara, dekat dengan pelabuhan.

Bangunan yang sekarang dikenal sebagai Rumah Sakit Al Shifa ini awalnya merupakan barak Angkatan Darat Inggris. Bangunan tersebut menjadi rumah sakit pada tahun 1946, mengalami ekspansi berturut-turut di bawah pemerintahan Mesir dan selama pendudukan Israel pada 1980-an.

Pada tahun 1967, Israel yang berusaha merebut dan menduduki jalur Gaza menjadikan rumah sakit Al-Shifa sebagai titik fokus utama invasi militer.

Pada tahun 1971, Times of London melaporkan jika seorang militan Palestina tengah bersembunyi di bawah tempat tidur ruang perawatan dan patroli tentara Israel menggeledah rumah sakit. 

Baca Juga: Sosok Tentara Israel Dianggap 'Kemayu' Usai Goyang Gemulai, Instagramnya Diserbu: Emang Boleh Seletoy Itu?

Sampai sekarang, rumah sakit ini berperan sebagai lokasi penyelamatan bagi orang-orang yang mencari bantuan medis secara mendesak.

Rumah sakit ini memiliki kapasitas untuk merawat 700 pasien, tetapi saat ini dokter merawat sekitar 5.000 pasien. Ribuan orang yang kehilangan rumah telah memilih tinggal di koridor rumah sakit dan di halaman rumah sakit.

Akan tetapi, kondisi saat ini menunjukkan bahwa rumah sakit sudah kewalahan. Rumah sakit telah dibanjiri dengan mayat dan pasien yang terluka sejak pemboman pekan lalu di sekolah Abu Assi, yang dijalankan oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA).

Korban meningkat pada hari Minggu, menyusul kejadian pemboman pada malam sebelumnya. Saat ini, RS Al Shifa terpaksa menghentikan operasionalnya karena kehabisan bahan bakar yang dibutuhkan untuk menjaga generator tetap berfungsi. 

Demikian itu informasi mengenai RS Al Shifa dan kondisi terkini yang dialaminya.

Kontributor : Mutaya Saroh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI