Suara.com - Sejumlah masyarakat Indonesia menyerukan gerakan boikot untuk produk-produk Israel maupun dari perusahaan yang mendukung paham zionisme.
Bahkan gerakan boikot ini seolah diperkuat dengan fatwa haram Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait dukungan terhadap zionis dan gerakan agresi militer Israel di Palestina.
Namun rupanya masyarakat Palestina, terutama yang tinggal di Jalur Gaza, tidak pernah melakukan gerakan yang sama alias memboikot produk Israel.
Hal ini diungkapkan oleh relawan NPC, Abdillah Onim, yang belum lama ini berhasil dievakuasi dari Gaza bersama keluarganya. Di hadapan Deddy Corbuzier, Bang Onim menyebut rakyat Gaza selama ini malah bergantung pada produk-produk zionis Israel.
Baca Juga: Produk-produk Ini Justru Cuan Setelah Heboh Boikot Produk Israel
“13 tahun tinggal di Jalur Gaza, apa yang kami makan, apa yang kami minum, itu semua dipasok oleh Israel, dan itu satu-satunya pilihan,” ujar Bang Onim, dikutip pada Kamis (16/11/2023).
“Bagi warga Gaza untuk boikot (sama dengan) bunuh diri, karena kami tinggal di sana dong. Diblokade 12 tahun, makanan masuk ke Gaza harus melalui checkpoint dan juga izin dari penjajah. Makanan, pakaian, semuanya (dikontrol Israel),” tuturnya menambahkan.
Karena itulah, aktivitas boikot tidak bisa dilakukan oleh masyarakat Palestina sebagaimana yang sekarang diserukan di berbagai penjuru dunia.
Sebab, satu-satunya sumber penghidupan juga berasal dari Israel. Karena itu pula Gaza kini terancam krisis kemanusiaan yang lebih besar karena Israel sudah memutus aliran listrik, air, serta internet ke wilayah tersebut.
Namun Bang Onim sangat menyambut baik gerakan boikot yang dilakukan masyarakat Indonesia, tak terkecuali MUI yang mendorongnya dengan fatwa haram dukungan zionisme.
Baca Juga: Joe Biden, Presiden Amerika Serikat yang Selalu 'Mesra' dengan Israel
“Saya juga melihat dari teman-teman MUI sudah mengeluarkan fatwa, itu juga memang salah satu kebijakan. Kita berjuang kan beda-beda, di sana mereka berjuang dengan mengangkat senjata, kita di sini berjuang dengan doa dan juga boikot, ya bagi saya manjur insya Allah karena itu bagian dari kekuatan untuk (menekan) ekonomi,” tandasnya.