Suara.com - Relawan Gaza asal Indonesia, Abdullah Onim atau sering disapa Bang Onim dan keluarganya menjadi saksi hidup keganasan serangan Israel ke Palestina.
Kini berhasil pulang ke Indonesia bersama istri dan tiga anaknya, Bang Onim berbagi cerita soal kondisi mencekam di tanah kelahiran sang istri, Rajaa El-Hertany Onim.
"Kalau rudal jatuh enggak ketahuan mana tulang dan kaki, kalau di Indonesia bersihin sampah pakai kantong plastik hitam, kalau di Gaza kumpul jenazah daging tulang pakai katong plastik hitam karena udah enggak ketahuan mana kepakanya, mana tangan mana kaki, dikumpul satu-satu bang, itu yang terjadi," kata Bang Onim dalam perbincangan di kanal YouTube Deddy Corbuzier.
Kondisi mencekam itu juga diungkapkan oleh Rajaa El-Hertany.
Baca Juga: Buka ADMM ke-17, Prabowo Serukan Negara-negara Bantu Ringankan Penderitaan Rakyat Palestina
"Saat ini situasi yang ada di Jalur Gaza saat ini lebih dari 2000 anak-anak dan lansia yang masih tertimbun reruntuhan, dan itu sudah membusuk," ujar Rajaa yang diterjemahkan oleh Bang Onim.
"Rumah sakit Al Shifa angkat tangan, tim medis sudah dijadikan target sniper prajurit Israel. Kalau tim medis dijadikan target sniper maka jaraknya sudah dekat penjajah dan rumah sakit Al Shifa, saat ini yang dirasakan adalah benar-benar pembantaian luar biasa terhadap anak-anak, lansia, dan juga wanita," imbuhnya.
Rajaa mengaku bahwa sebagai warga asli Palestina dia berterimakasih atas bantuan dari warga Indonesia di Gaza.
"Bantuan kemanusiaan dari Indonesa sudah diterima oleh warga Gaza melalui NPC," tuturnya lagi.
Baca Juga: 'Main Mata' AS-Israel Jadi Penyebab RS Al Shifa Gaza Diserang Membabi Buta