Staf mengatakan bahwa tiga dari 39 bayi yang mereka rawat telah meninggal selama akhir pekan karena kurangnya inkubator.
Bayi yang selamat menghadapi risiko kematian yang serius, kata dokter.

Kepala juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan pada Sabtu (11/11) bahwa Israel akan memberi bantuan untuk mengevakuasi bayi-bayi itu ke "rumah sakit yang lebih aman".
Namun, evakuasi itu belum terjadi hingga Senin sore pekan ini waktu setempat.
Staf rumah sakit mengatakan, bahwa memindahkan bayi dengan aman akan membutuhkan peralatan canggih, dan bahwa tidak ada "rumah sakit yang lebih aman" di dalam Gaza.
Mark Regev, penasihat senior Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mengatakan Hamas tidak ingin menerima solusi atas kurangnya bahan bakar yang dibutuhkan untuk menyelamatkan bayi-bayi itu, dan bahwa "mereka butuh bukti foto menunjukkan krisis".
"Kami membeli bahan bakar, terutama untuk bayi, untuk inkubator mereka ... tidak ada yang ingin melihat bayi-bayi ini tersakiti," kata Regev.
Ia menyatakan kembali klaim Israel bahwa pasukannya tidak sengaja menargetkan rumah sakit.
Jasad Membusuk
Baca Juga: Parlemen Israel Susun Rencana Gulingkan PM Netanyahu Di Tengah Gencar Serangan Zionis Ke Palestina
Dr Mohamed Abu Selmia, manajer Al-Shifa, mengatakan ada sekitar 150 jenazah yang membusuk dan "mengeluarkan bau tidak sedap".