Sebut Indonesia Dalam Kondisi Berbahaya, Romo Magnis: Penguasa Tak Malu Bangun Dinasti

Selasa, 14 November 2023 | 14:41 WIB
Sebut Indonesia Dalam Kondisi Berbahaya, Romo Magnis: Penguasa Tak Malu Bangun Dinasti
Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Frans Magnis Suseno saat berbicara dalam acara diskusi yang mengangkat tema Menyelamatkan Demokrasi dari Cengkeraman Oligarki dan Dinasti Politik di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (14/11/2023). (Suara.com/Fakhri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Franz Magnis Suseno mengaku miris dengan kondisi bangsa saat ini. Tokoh yang sering disapa Romo Magnis itu menyoroti beberapa hal, mulai dari peningkatan kemiskinan, penguasa tanpa malu membangun dinasti politik keluarga, pengadilan tidak independen, hingga korupsi merajalela.

Hal ini disampaikan Magnis dalam acara diskusi yang mengangkat tema Menyelamatkan Demokrasi dari Cengkeraman Oligarki dan Dinasti Politik di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (14/11/2023). Dalam acara itu, hadir sejumlah tokoh nasional termasuk akademisi.

Magnis menyebut 50 persen penduduk Indonesia belum sejahtera. Bahkan sembilan persen di antaranya berada dalam garis kemiskinan ekstrem.

Situasi ini dianggapnya bisa mengakibatkan perpecahan di tengah bangsa.

Baca Juga: Prabowo Anggap Wajar Dinasti Politik, Ada di Semua Partai Termasuk PDIP

“Jadi, kita menghadapi ancaman perpecahan vertikal antara orang kecil yang masih menunggu sebenarnya di mana janji Indonesia ini,” ujar Magnis.

Selain itu, Magnis juga menyoroti tentang korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang kini mengancam demokrasi Indonesia.

Romo Magnis juga memandang oligarki sangat menguat sehingga membuat kondisi korup dalam negeri.

“Dan tahun-tahun terakhir dengan dukungan presiden mengebiri KPK. Penguasa tanpa malu mencoba membangun dinasti keluarga dan kekuasaan keluarga," katanya.

Kondisi ini disebut Magnis seharusnya sudah disadari oleh masyarakat luas. Namun, masih banyak pihak yang bungkam tak mau menyuarakan ketidakadilan ini.

Baca Juga: Soal Dinasti Politik, Prabowo: Keluarga Kami Selalu Berjuang untuk Rakyat

"Saya ulangi yang dibilang tadi yang gawat kalau orang tidak melihat bahwa itu tidak beres. Kalian tahu itu tidak beres dan coba-coba kita masih bisa mengerti itu. Tetapi tidak beres dan kita di tangan orang seperti itu, ya, berbahaya juga," katanya.

"Ada ancaman terhadap independensi yustisi di Indonesia itu gawat. Masyarakat tidak akan kerasan di negara ini bahwa tidak percaya di pengadilan akan dapat keadilan,” tambahnya memungkasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI