Prabowo: Kalau Untungkan Ekonomi Kita, Why Not Indonesia Join BRICS?

Senin, 13 November 2023 | 18:28 WIB
Prabowo: Kalau Untungkan Ekonomi Kita, Why Not Indonesia Join BRICS?
Calon presiden Prabowo Subianto bakal mengkaji keikutsertaan Indonesia menjadi anggota BRICS. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon presiden Prabowo Subianto bakal mengkaji keikutsertaan Indonesia menjadi anggota BRICS. Prabowo mengatakan tidak ada salahnya Indonesia gabung jika menguntungkan.

Prabowo awalnya menegaskan Indonesia dalam posisi non blok terhadap perkumpulan geopolitik manapun. Tetepi, berbeda dengan perkumpulan negara-negara bila terkait ekonomi, termasuk BRICS.

"Kan kita ikut G20, kita juga bagian dari ASEAN, kita sekarang bagian dari APEC itu bukan perkumpulan geopolitik itu perkumpulan ekonomi," kata Prabowo di kantor CSIS, Jakarta, Senin (13/11/2023).

Karena itu, Ketua Umum Partai Gerindra ini tidak menutup peluang untuk Indonesia bergabung BRICS.

Baca Juga: Pengamat Sebut Koalisi Prabowo-Gibran Makin Solid Jelang Pilpres 2024, Peluang Kalahkan Anies dan Ganjar Makin Terbuka?

"Jadi kita akan lihat, kalau nanti kepentingan ekonomi kita menguntungkan ya why not kita join BRICS?" kata Prabowo.

Sebelumnya, Prabowo menegaskan arah politik Indonesia ke depan akan tetap non blok. Menurutnya posisi non blok Indonesia tersebut sudah merupakan tradisi.

Hal itu disampaikan Prabowo dalam paparannya di "Pidato Calon Presiden Republik Indonesia: Arah dan Strategi Politik Luar Negeri" yang diselenggarakan Center for Strategic and International Studies (CSIS).

Kebijakan non blok itu akan ia teruskan bila dirinya mendapat mandat atau amanah untuk memimpin Indonesia bersama cawapresnya, Gibran Rakabuming Raka.

"Saya tadi sampaikan arah politik luar negeri kita secara sejarah, secara tradisi bahwa kita memilih selalu untuk non blok, kita tidak mau ikut pakta-pakta militer siapapun, manapun. Kita tidak mau ikut blok-blok geopolitik manapun," kata Prabowo usai acara, Jakarta, Senin (13/11/2023).

Baca Juga: Prabowo Subianto Singgung Soal Indonesia Negara Welfare State, Apa Itu?

Prabowo berujar prinsipnya adalah seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak. Prabowo ingin melaksanan kebijakan tetangga baik atau good neighbor policy.

"Kita ingin menjadi tetangga baik bagi seluruh tetangga-tetangga di kawasan kita. Kita butuh suasana yang damai, kita butuh suasana yang saling menguntungkan, kita butuh ekonomi kita baik," kata Prabowo.

Meski berada dalam posisi non blok, Prabowo memastikan Indonesia akan bersahabat dan berperan aktif dalam penyelesaian-penyelesain konflik di belahan dunia.

"Kita selalu mendorong usaha konflik-konflik itu dicapai dengan negosiasi, baik di Ukraine, baik kalau di Gaza jelas, saya tegaskan politik pemerintah kita tidak berubah, kita mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk mendapat negaranya sendiri," kata Prabowo.

Jokowi Kaji Indonesia Gabung BRICS

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa Indonesia masih akan mengkaji serta memempertimbangkan keikutsertaannya untuk menjadi anggota BRICS.

Hal tersebut disampaikan oleh Jokowi dalam keterangannya usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-15 yang digelar di Sandton Convention Center, Johannesburg, Republik Afrika Selatan, pada Kamis (24/8/2023).

"Kami ingin mengkaji terlebih dahulu, mengkalkulasi terlebih dahulu, kita tidak ingin tergesa-gesa," ujar Jokowi yang dikutip Mamagini.Suara.com dari keterangan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Kamis (24/8/2023).

Menurut Jokowi, meskipun demikian hubungan Indonesia dengan negara-negara anggota BRICS saat ini sudah dinilai sangat baik khususnya dalam bidang ekonomi.

"Hubungan kita dengan kelima anggota BRICS juga sangat baik dan terutama di bidang ekonomi," ungkapnya.

Selain itu, Kepala Negara juga menyampaikan bahwa salah satu proses yang harus dilalui untuk menjadi anggota baru BRICS adalah dengan menyampaikan surat expression of interest.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengungkapkan bahwa hingga saat ini Indonesia belum menyampaikan surat tersebut.

"Untuk menjadi anggota baru dari BRICS suatu negara harus menyampaikan surat expression of interest, semua harus menyampaikan surat itu, dan sampai saat ini memang Indonesia belum menyampaikan surat tersebut," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI