Suara.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat terdapat 29 kasus positif cacar monyet alias mpox di Ibu Kota. Seluruhnya adalah pria usia 25 sampai 50 tahun.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama. Ia menyebut dugaan kuat penyebaran mpox adalah melalui hubungan seksual sesama laki-laki atau homoseksual.
Selain itu, 29 kasus ini merupakan satu kelompok atau saling berkaitan dalam penyebaran mpox.
"Kelompok risiko tinggi, lelaki suka lelaki (LSL). Ini masih mengenai satu kelompok sejauh ini di Jakarta. Dengan komorbid mayoritas HIV positif ada yang infeksi menular seksual lain. Ini masih pada satu populasi rentan," ujar Ngabila dalam keterangannya dikutip Suara.com, Senin (13/11/2023).
Baca Juga: 38 Kasus Positif Cacar Monyet, Menkes Budi Gunadi Sebut Penularannya Tidak Secepat Covid
Meski tak menyebutkan rinci di mana saja lokasinya, sejumlah pasien monkeypox di Jakarta telah diisolasi di sejumlah rumah sakit berbeda. Ngabila juga tak menyarankan tiap pasian melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
"Diusahakan isolasi di rumah sakit langsung. Ini di rumah sakit dengan BPJS atau pribadi atau asuransi swasta," ucap Ngabila.
Apalagi, masa inkubasi cacar monyet dari tertular hingga muncul gejala penyakitnya cukup panjang dari tiga hingga 21 hari.
"Masa inkubasi cukup panjang dari tertular sampai muncul gejala bisa tiga hingga 21 hari, tersering enam sampai dengan 10 hari," ucap Ngabila.
Selain itu, penularan cacar monyet bisa melalui droplet berupa liur, dahak yang mengkontaminasi tangan, kontak kulit, kontak luka, cairan tubuh, dan kontak seksual.
Baca Juga: Semua Pasien Cacar Monyet Indonesia Lelaki, Perempuan Berisiko Tertular?
"Masyarakat jangan panik, akan tetapi perlu waspada. Lakukan beberapa cara mencegah sakit dan mencegah kematian," pungkas Ngabila.