Suara.com - Seorang perawat warga negara Amerika Serikat, Emily Callahan mengakui keteguhan para tenaga kesehatan di Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina.
Emily sendiri sudah ditugaskan di Gaza selama 26 hari dan berhasil dievakuasi ke kampung halamannya.
"Orang-orang Palestina yang bekerja dengan staf nasional kami dan staf saya di Rumah Sakit Indonesia adalah orang paling luar biasa yang pernah saya temui dalam hidup saya," ujar Emily dalam perbincangan di kanal YouTube CNN.
"Saya ingin mengingatkan orang-orang bahwa mereka yang memutuskan berada di sana adalah pahlawan. Mereka tahu mereka akan mati, dan mereka memilih untuk tetap tinggal," imbuhnya.
Baca Juga: Rekam Jejak Bang Onim 13 Tahun di Palestina, Jadi Relawan hingga Ketemu Jodoh
Diketahui bahwa RS Indonesia menjadi satu-satunya rumah sakit di Gaza Utara yang masih beroperasi. Rumah sakit tersebut menjadi yang terbesar kedua di Gaza Utara.
Emily juga mengungkapkan bahwa satu rekan sejawatnya yang merupakan perawat menjadi korban meninggal akibat ledakan di dekat rumah sakit.
"Dia tewas saat ambulans di luar rumah sakit diledakan," ungkap Emily.
"Ini lah warga kita juga, ini adalah keluarga kita, ini juga teman-teman kita. Jika mereka membunuh kami, kami akan mati dengan menyelamatkan orang sebanyak mungkin," imbuhnya.
Meski mengalami berbagai pengalaman tak biasa, Emily mengaku bahwa dirinya akan kembali ke Gaza jika ada kesempatan.
Baca Juga: Kondisi RS Indonesia di Gaza: Operasi Pasien Tanpa Bius Diterangi Senter HP
"Hati saya ada di Gaza, dan akan tetap di Gaza," paparnya.