Dalam kasus itu, Netanyahu dan istrinya didakwa menerima hadiah sekitar USD 300.000 atau setara dengan Rp 4,7 miliar selama periode tahun 2007-2016.
Nentanyahu diduga menekan Kementerian Keuangan untuk menggandakan durasi pembebasan pajak bagi para warga asing Israel seperti produsen, setelah nanti mereka kembali ke negara itu dari luar negeri.
Dalam surat dakwaan itu menyebutkan Netanyahu telah melobi pemerintah Amerika Serikat untuk membantu Milchan dalam memperbarui visa Amerika. Selain itu, Netanyahu juga diminta membantu kesepakatan merger yang melibatkan sebuah saluran TV yang sebagian besar dimiliki oleh Arnon Milchan.
Saksi Kunci Kasus Kedua Tewas
Dakwaan yang kedua Kasus 2000. Netanyahu dituding mengatur salah satu liputan di sebuah surat kabar besar yang ada Israel Yedioth Ahronoth, milik Arnon Mozes. Liputan yang bernilai positif tersebut dijanjikan sebuah imbalan berupa promosi dari undang-undang yang akan merugikan musuh utama surat kabar tersebut.
Salah satu saksi dalam kasus itu yang bernana Haim Giron dilaporkan tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat. Haim menjadi saksi kunci kasus Netanyahu.
Haim sendiri merupakan mantan wakil direktur Kementerian Komunikasi Israel. Ia seharusnya bersaksi dalam sidang terkait kasus besar yang menyeret Netanyahu.
Kasus 4000
Hasrat untuk menampilkan citra positif di muka publik, membuat Netanyahu diduga melakukan penyuapan dengan CEO Bezeq Telecom Israel, Shaul Elovitch. Selain punya saham terbesar di Bezeq, Elovitch juga memiliki situs media online terkenal, Walla.
Baca Juga: 92 Orang Staf PBB Tewas di Jalur Gaza, Situasi Makin Mencekam
Netanyahu diduga meminta Elovitch melalui portal media Walla untuk membuat liputan tentang PM Israel sesuai permintaan. Tentunya, hanya mengangkat berita baik soal dirinya.