Sosok KH Ahmad Hanafiah, Anak Pendiri Ponpes Pertama di Lampung Jadi Pahlawan Nasional

Rifan Aditya Suara.Com
Kamis, 09 November 2023 | 20:27 WIB
Sosok KH Ahmad Hanafiah, Anak Pendiri Ponpes Pertama di Lampung Jadi Pahlawan Nasional
KH Ahmad Hanafiah jadi pahlawan nasional (lampungprov.go.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu pejuang asal Lampung mendapat gelar Pahlawan Nasional dari Presiden Jokowi. Siapakah ia dan bagaimana sepak terjangnya? Berikut ini sosok KH Ahmad Hanafiah jadi Pahlawan Nasional.

Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November, Presiden Jokowi sekali lagi memberi gelar Pahlawan Nasional pada deretan pejuang yang sudah mengorbankan nyawanya demi Indonesia.

Kali ini ada enam nama yang sudah disetujui oleh Jokowi dan akan diumumkan secara esok hari. Salah satunya adalah pejuang asal Lampung, KH Ahmad Hanafiah.

Sosok KH Ahmad Hanafiah Jadi Pahlawan Nasional

Merangkum berbagai sumber, KH Ahmad Hanafiah memiliki jasa besar dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia. Ia dijuluki sebagai komandan 'Laskar Golok' karena kemahsyurannya.

Dikenal sebagai sosok yang memiliki jiwa patriot tinggi, KH Ahmad Hanafiah adalah pejuang kelahiran Lampung kedua yang mendapat gelar pahlawan nasional dari Presiden Jokowi.

Ia adalah tokoh ulama sekaligus pejuang kemerdekaan. Gelar sebagai Pahlawan Nasional disematkan bukan tanpa alasan. Sosoknya memenuhi persyaratan termasuk tak pernah berkhianat.

KH Ahmad Hanafiah merupakan ulama asal Lampung Timur. Turut berjuang mempertahankan kemerdekaan, ia gugur kala Belanda menyerang Kamerung di Hutan Baturaja, Sumatera Selatan.

Ia terlahir dari keluarga santri tahun 1905. Ayahnya adalah KH Muhammad Nur, tokoh agama di Kawedanan Sukadana sekaligus pemimpin Pondok Pesantren Istishodiyah, Ponpes pertama di Provinsi Lampung.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Film Indonesia Bertema Pahlawan, Ada Kartini hingga Gie

KH Ahmad Hanafiah menamatkan sekolah setara SD di Guverment, Sukadana tahun 1916. Beliau kemudian belajar ilmu pengetahuan agama Islam dengan ayahnya dan khatam Al Quran di usia 5 tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI