Suara.com - Salah satu pejuang asal Lampung mendapat gelar Pahlawan Nasional dari Presiden Jokowi. Siapakah ia dan bagaimana sepak terjangnya? Berikut ini sosok KH Ahmad Hanafiah jadi Pahlawan Nasional.
Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November, Presiden Jokowi sekali lagi memberi gelar Pahlawan Nasional pada deretan pejuang yang sudah mengorbankan nyawanya demi Indonesia.
Kali ini ada enam nama yang sudah disetujui oleh Jokowi dan akan diumumkan secara esok hari. Salah satunya adalah pejuang asal Lampung, KH Ahmad Hanafiah.
Sosok KH Ahmad Hanafiah Jadi Pahlawan Nasional
Baca Juga: 7 Rekomendasi Film Indonesia Bertema Pahlawan, Ada Kartini hingga Gie
Merangkum berbagai sumber, KH Ahmad Hanafiah memiliki jasa besar dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia. Ia dijuluki sebagai komandan 'Laskar Golok' karena kemahsyurannya.
Dikenal sebagai sosok yang memiliki jiwa patriot tinggi, KH Ahmad Hanafiah adalah pejuang kelahiran Lampung kedua yang mendapat gelar pahlawan nasional dari Presiden Jokowi.
Ia adalah tokoh ulama sekaligus pejuang kemerdekaan. Gelar sebagai Pahlawan Nasional disematkan bukan tanpa alasan. Sosoknya memenuhi persyaratan termasuk tak pernah berkhianat.
KH Ahmad Hanafiah merupakan ulama asal Lampung Timur. Turut berjuang mempertahankan kemerdekaan, ia gugur kala Belanda menyerang Kamerung di Hutan Baturaja, Sumatera Selatan.
Ia terlahir dari keluarga santri tahun 1905. Ayahnya adalah KH Muhammad Nur, tokoh agama di Kawedanan Sukadana sekaligus pemimpin Pondok Pesantren Istishodiyah, Ponpes pertama di Provinsi Lampung.
Baca Juga: Sejarah Hari Pahlawan 10 November, Pertempuran 3 Pekan di Surabaya Cikal Bakalnya
KH Ahmad Hanafiah menamatkan sekolah setara SD di Guverment, Sukadana tahun 1916. Beliau kemudian belajar ilmu pengetahuan agama Islam dengan ayahnya dan khatam Al Quran di usia 5 tahun.
Selanjutnya beliau melanjutkan ilmu agama ke Pesantren Jamiatul Chair di Jakarta pada 1916-1919 lalu belajar di Pesantren Kelantan Malaysia tahun 1925-1930.
KH Ahmad Hanafiah kuliah di Saudi Arabia, tepatnya di Masjidil Haram Makkah tahun 1930-1936.
Adapun pengalaman organisasi KH Ahmad Hanafiah adalah sebagai berikut:
- KH Ahmad Hanafiah menjadi anggota Sa-ngi-kai Karisedenan Lampung pada masa penjajahan Jepang.
- Ketua Komite Nasional Indonesia Kawedanan Sukadana tahun 1945-1946.
- Ketua Partai Masyumi dan Pimpinan Hizbullah Kawedanan Sukadana
- Wedana di Daerah Kawedanan Sukadana.
- Anggota DPR Keresidenan Lampung tahun 1946-1947.
- Wakil Kepala dan merangkap Kepala Bagian Islam di Kantor Jawatan Agama Karesidenan Lampung se-Jawa tahun 1947.
Beliau gugur di medan perang ketika akan merebut kembali Kota Baturaja dari Belanda pada malam hari menjelang 17 Agustus 1947 di Kemerung, Baturaja, Sumatera Selatan.
Kepala Dinas Sosial Lampung, Aswarodi mengatakan usulan KH Ahmad Hanafiah diberi gelar Pahlawan Nasional dicetuskan pertama kali oleh Gubernur Lampung.
Lebih lanjut ia menuturkan setelah 36 tahun, Lampung bisa lagi menambah satu Pahlawan Nasional. Terakhir pada tahun 1987 dan kini tahun 2023.
Rencananya, gelar Pahlawan Nasional KH Ahmad Hanafiah akan diserahkan pada ahli waris dan diberikan langsung oleh Presiden Jokowi pada 10 November 2023.
Demikian sosok KH Ahmad Hanafiah yang jadi Pahlawan Nasional.
Kontributor : Rima Suliastini