Suara.com - Komisaris PT Solitech Media Sinergy Irwan Hermawan divonisi 12 tahun penjara dalam perkara korupsi BTS 4G Bakti Kominfo. Putusan itu dibacakan Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (9/11/2023).
"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Irwan Hermawan oleh karena itu selama 12 tahun dan denda Rp500 juta subsider 4 bulan kurungan," kata Hakim Ketua.
Selain penjara 12 tahun dan denda Rp500 juta, Irwan juga harus membayar uang pengganti sebesar Rp1,15 miliar.
Dalam putusannya, Hakim juga menolak justice collaborator yang sebelumnya termuat dalam tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Baca Juga: Pegawai BPK Rawan Kena Suap, Kejagung Diminta Dalami TPPU Achsanul Qosasi Terkait Kasus BTS
"Menolak permohonan terdakwa Irwan Hermawan untuk dinyatakan sebagai saksi pelaku atau justice collaborator dalam perkara ini," ujar Hakim.
Dalam putusannya, Hakim menyebut Irwan terbukti secarah dan meyakikankan terlibat dalam kasus korupsi BTS 4G. Namun Hakim menyatakan Irwan tidak terbukti melakukan tindak pidana pencucian uang.
"Menyatakan terdakwa Irwan Hermawan tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana pncucian uang. Membebaskan terdakwa Irwan Hermawan dari dakwaan kedua primper dan subsider tersebut," tutur Hakim.
Menanggapi vonis yang dijatuhkan kepadanya, Irwan menyatakan pikir-pikir.
Vonis yang dijatuhkan hakim lebih berat dibanding dengan tuntutan Jaksa sebelumnya. Jaksa meminta agar Irwan divonis 6 tahun penjara, dan harus membayar uang pengganti Rp7 miliar. Kemudian meminta kepada hakim agar Irwan dijadikan saksi pelaku.
Baca Juga: Kepala Auditorat BPK Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Korupsi BTS 4G
Sementara, dalam dakwaan Jaksa sebelumnya, Irwan disebut memperkaya diri sendiri sebesar Rp119 miliar. Hal itu dilakukan bersama mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate, Dirut Bakti Kominfo Anang Achmad Latifn, dan Tenaga Ahli HUDEV UI, Yohan Suryanto.