Sejak saat itu, Mesir mempertahankan kendali atas Terusan Suez, sementara pasukan Britania Raya, Prancis, dan Israel secara bertahap ditarik dari wilayah tersebut hingga Maret 1979, menandai berakhirnya konflik yang menegangkan ini.
Sejak saat itu, Terusan Suez menjadi milik bersama.
Hubungan Konflik Terusan Suez dengan Pendudukan di Gaza
Sayangnya, banyak yang tidak tahu bahwa ternyata, pada tahun 1960an, pihak Amerika Serikat dan Lawrence Livermore National Laboratory telah berencana untuk membuat alternatif terusan Suez.
Kanal yang bakal menandingi Terusan Suez ini disebut dengan Terusan Ben Gurion di daerah Israel dengan memanfaatkan bom nuklir. Jalur Terusan Ben Gurion ini bersinggungan dengan wilayah Palestina, Gaza.
Lantas mengapa mereka ingin membuka jalur transportasi lainnya?
Hal ini dikarenakan pemasukan di terusan Suez tentu saja masuk ke Mesir, bukan ke kantong Amerika atau Israel. Selain itu, terusan Suez pun dinilai masih kurang efektif dan kurang lebar untuk menampung traffic yang cukup besar.
Selain itu, terusan Suez juga dinilai dibangun di lokasi dengan kondisi tanah yang kurang kondusif. Sementara lokasi Ben Gurion dinilai sebaliknya.
Namun, salah satu permasalahan yang ditemukan Israel dan negara pendukungnya di sini adalah bahwa untuk membangun terusan Ben Gurion mereka harus melalui jalur Gaza.
Baca Juga: 5 Tuduhan Serius Israel, RS Indonesia di Palestina Dituding Markas Hamas hingga Ada Peluncur Roket
Sementara itu, jika mereka melakukan pembangunan di sana, artinya mereka harus memberikan sebagian besar keuntungan untuk warga Palestina di mana itu adalah hal yang paling mereka hindari.