Suara.com - Bareskrim Polri akan memeriksa Panji Gumilang sebagai tersangka kasus penggelapan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) pada Kamis (9/11/2023). Pemeriksaan akan digelar di Gedung Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan mengatakan penyidik tengah berkoordinasi dengan terkait peminjaman tahanan alias bon tahanan terhadap Panji Gumilang.
Hal itu menyusul penahanan Panji Gumilang yang telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Indramayu terkait kasus penistaan agama.
Terkait pemeriksaan kasus TPPU, Panji Gumilang bakal di-bon untuk bisa diperiksa di Bareskrim Polri.
Baca Juga: Modus TPPU Panji Gumilang: Duit Mengalir Ke 144 Rekening, Nilainya Tembus Rp 1,1 Triliun
"Panggilannya Kamis didatangkan ke Bareskrim," kata Whisnu kepada wartawan, Senin (6/11/2023).
Tersangka Kasus Baru
Pada Kamis (2/11/2023) lalu Bareskrim Polri resmi menetapkan Panji sebagai tersangka kasus penggelapan dan TPPU. Penggelapan tersebut terkait pinjaman uang Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) yang menaungi Ponpes Al Zaytun kepada Bank J Trust senilai Rp73 miliar.
Wishnu mengungkap uang pinjaman tersebut dipergunakan Panji untuk kepentingan pribadi seperti membeli jam tangan mewah, mobil hingga rumah. Sementara pembayaran cicilannya menggunakan dana YPI.
"Ada tindak pidana asal yaitu yayasan dan penggelapan," ungkapnya.
Atas hal itu, penyidik menjerat Panji dengan Pasal 372 KUHP terkait penggelapan dengan ancaman hukaman empat tahun penjara.
Panji juga dijerat dengan Pasal 70 Juncto Pasal 5 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan dan Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Juncto Pasal 10 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 Tentang TPPU dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.
Wishnu mengklaim penyidik masih mendalami nilai TPPU dalam kasus ini. Namun berdasar laporan hasil analisis Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) total aliran uang yang masuk dan keluar dari 154 rekening Panji mencapai Rp1,1 triliun.
"Total kurang lebih sekitar 1,1 triliun rupiah," pungkasnya.