Suara.com - Wakaf merupakan salah satu jenis sedekah jariyah yang belum sepopuler zakat maupun infaq. Khalayak ramai seringkali menganggap manfaat wakaf hanya dapat diterapkan untuk madrasah, masjid, makam. Kemenag pun mencatat, potensi wakaf uang di Indonesia bisa mencapai 180 triliun rupiah. Dari potensi 180 triliun wakaf uang, nyatanya yang terkumpul saat ini hanya 1 triliun rupiah. Pewakif, sebutan orang yang berwakaf juga banyak didominasi oleh orang tua dan masih sedikit kalangan anak-anak muda milenial. Padahal menurut data oleh Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), ada sebanyak 20% dari kelompok milenial yang memiliki kemampuan untuk berwakaf.
Literasi wakaf menjadi prioritas agar manfaat wakaf semakin masif diketahui seluruh seluruh elemen masyarakat. Sayangnya, literasi tentang wakaf ternyata masih sangat minim khususnya untuk para milenial. Hal ini tak sebanding dengan literasi zakat yang sudah mengakar di masyarakat Indonesia bahkan sejak di bangku sekolah dasar.
Literasi Manfaat Wakaf
Sebagai upaya meningkatkan literasi wakaf khususnya manfaat wakaf bagi kalangan muda, Dompet Dhuafa bersama Kementerian Keuangan menggelar talkshow Wakaf Millennial bertajuk Cerdas Spiritual, Cerdas Finansial. Tujuannya adalah mengajak generasi milenial untuk terlibat secara aktif bahkan menjadi agen perubahan bagi perkembangan wakaf produktif dan menjadi manfaat seluas-luasnya.
“Melalui wakaf kita dapat menjadikan harta kita menjadi berkah yang berkelanjutan. Wakaf uang CWLS tidak hanya mencerminkan kita cerdas secara finansial, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan dan tentunya turut membangun ekonomi Indonesia ke depan menjadi Indonesia yang mandiri,” ungkap Direktur Pembiayaan Syariah, Dwi Irianti Hadiningdyah di Graha Sawala, Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, pada Selasa (11/10/2023).

Bagi kaum millennial, salah satu cara untuk mulai berwakaf yaitu dengan wakaf uang dan wakaf melalui uang. Oleh itu, sejak tahun 2019 lalu, Dompet Dhuafa sebagai lembaga nazir wakaf berupaya mengajak para milenial untuk berwakaf melalui campaign WakeUp Wakaf, sebelum akhirnya kini beralih menjadi Wakaferse. Setidaknya ada 4 (empat) manfaat dan keuntungan yang menjadi pertimbangan menarik bagi generasi muda untuk mulai berwakaf. Yuk kita simak!
1. Pahala Mengalir Abadi
Siapa sih orang yang tidak ingin kebaikannya bakal terus diingat bahkan hingga sudah menjadi tua tak berdaya? Nah, dengan berwakaf, nantinya manfaat hasil dari wakaf akan terus mengalir kepada para penerima manfaat (mauquf alaih). Manfaat ini bisa berupa penggunaan aset wakaf maupun manfaat karitas dari wakaf yang dikelola secara produktif oleh Dompet Dhuafa. Dengan mengalirnya manfaat wakaf secara terus menerus, maka pahala juga akan selalu mengalir kepada si wakif meskipun ia sudah meninggal dunia. Inilah yang disebut sedekah jariyah yang katakan oleh Rasulullah.
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara, yaitu: sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang sholeh” (HR. Muslim No. 1631).
Contohnya di Parung, Bogor, Dompet Dhuafa mengelola Zona Madina, sebuah kawasan wakaf produktif berupa masjid, rumah sakit, dan sekolah akselerasi, kampus, dan juga fasilitas terbuka rama anak. Warga sekitar dapat melaksanakan ibadah salat jamaah di masjid ini dengan khusuk dan nyaman. Di samping itu, warga juga bisa berobat dan mendapatkan fasilitas purna secara gratis di rumah sakit tersebut. Sedangkan sekolah secara gratis dimanfaatkan untuk mendidik anak-anak gemilang dari seluruh daerah yang terkendala dengan biaya.
Baca Juga: Perdana Main Film, Putri Delina Manjat Pohon Hingga Kesurupan
Selama manfaat wakaf ini terus mengalir kepada si mauquf alaih, maka pahala juga akan terus mengalir bagi para wakif.