Suara.com - Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan menceritakan kisah seorang bocah usia 9 tahun yang selamat dari serangan Israel di Gaza, Palestina. Ia mengaku mengetahuinya dari video yang ditonton kemarin.
"Saya menyaksikan video yang kemarin sata lihat, peristrwa di mana seorang anak terjebak di dalan rumah yang dindingnya hancur, lalu anak ini terkubur," ujar Anies dalam pidatonya saat menghadiri acara Aksi Akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu (5/11/2023).
Bocah itu, kata Anies, ditolong oleh tim pencari korban yang tertimpa puing-puing bangunan imbas serangan zionis Israel. Namun, sang bocah disebutnya malah menduga dirinya sudah meninggal dunia.
"Anak itu tanya kepada yang mengangkat, paman apa anda akan membawa saya ke kubur? Anak itu mengira sudah meninggal," kata Anies.
"Lalu laki-laki yang mengangkat itu mengatakan, sayangku tidak, kau masih hidup, dan kau masih cantik seperti rembulan," tutur Anies dengan suara bergetar dan nada lirih melanjutkan ceritanya.
Ia menyebut sang bocah dan warga Gaza lainnya memiliki hati yang sangat kuat. Eks Gubernur DKI itu mengaku kagum dengan ketabahan mereka.
"Adakah hati yang selembut orang-orang di Gaza? Ya Allah kita bersaksi tidak ada yang lebih lembut, tidak ada yang lebih tawakal dari orang di Gaza hari ini," pungkasnya.
Bangga Rakyat Indonesia Bela Palestina
Dalam pidato di Monas, Anies mengaku bangga dengan banyak masyarakat Indonesia yang ikut dalam aksi untuk membela rakyat Palestina dari penindasan Israel.
Baca Juga: Pekik Free Palestine, Anies Pidato di Monas: Kita Ingin Dunia Dengar, Indonesia Menolak Penjajahan!
Menurutnya, kehadiran mereka sebagai pesan kepada dunia bahwa Indonesia tidak akan membiarkan Palestina terus teraniaya.
"Saya bangga dengan saudara-saudara saya yang memilih untuk datang ke sini. Jumlahnya luar biasa banyak, memenuhi Monas mengirimkan pesan kepada dunia bahwa Indonesia tidak membiarkan saudaranya yang berada di Palestina itu dalam situasi teraniaya," kata Anies dalam pidatonya di Monas.
Anies juga berharap pesan tersebut akan bergaung ke seluruh dunia. Sehingga dapat memantik perjuangan atas kemerdekaan Palestina.
"Aksi kita hari ini semoga akan bergaung ke seluruh dunia. Mengirimkan pesan bahwa dari negeri paling timur di bentangan benua ini, di tempat matahari terbit di situ terbit semangat perjuangan untuk membebaskan Palestina," katanya.
Di sisi lain, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga mengaku salut terhadap sikap pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Luar Negeri atas kejadian fi Pelestina.
"Tidak cukup hanya Kementerian Luar Negeri. Kita semua harus terlibat, suara kita harus bunyi karena itu saya ajak kepada semuanya, nyalakan hpnya supaya suara dari mulut-mulut kita satu terdengar sampai seluruh dunia. Bebaskan Palestina," pungkasnya.