Suara.com - Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2015, Din Syamsudin mengatakan bahwa salah satu alasan rakyat Indonesia harus membela Palestina. Dalam Aksi Akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina, kata Din, karena rakyat Palestina yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia.
Rakyat Palestina, kata Din, adalah yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia bahkan satu tahun sebelum Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, yakni pada 6 September 1944.
"Inilah antara lain alasan kita melakukan aksi untuk membela dan mendukung kemerdekaan Palestina," kata Din dalam Aksi Akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/11/2023).
Dia meminta kepada masyarakat untuk menyimpan aspirasi politiknya dalam "Aksi Akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina" yang diselenggarakan di kawasan Monas tersebut.
"Saya minta aspirasi politik baik terhadap partai politik maupun pasangan capres-cawapres disimpan dahulu, ditahan dahulu, tidak perlu ada ekspresi apapun kecuali yang positif," ujarnya.
Din juga meminta kepada masyarakat untuk menunjukkan kebersamaan dalam aksi tersebut.
"Inilah bangsa Indonesia yang cinta damai, umat beragama yang akhlak mulia kita telah dinyatakan dalam pernyataan tadi, membela Palestina pertama dan utama sesuai amanat Pembukaan UUD untuk mewujudkan perdamaian abadi dan menghilangkan penjajahan di muka bumi," katanya.
Baca Juga: Pekik Free Palestine, Anies Pidato di Monas: Kita Ingin Dunia Dengar, Indonesia Menolak Penjajahan!
Tiga Menteri Ikut Aksi
Tak hanya dihadiri para tokoh lintas agama, Aksi Akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, pada Minggu (5/11) turut dihadiri sejumlah menteri.
Setidaknya ada tiga menteri di kabinet pemerintahan Presiden Jokowi yang ikut turun ke jalan. Salah satunya adalah Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi.
Di hadapan massa, Menlu Retno sempat membacakan puisi tentang rakyat Palestina yang kini menderita akibat agresi militer Israel. Puisi yang dibacakan Menlu Retno berjudul 'Palestina Saudaraku' yang ditulisnya pada Sabtu (4/11) malam.
"Boleh saya bacakan puisi? Judulnya Palestina Saudaraku," kata Retno di hadapan massa aksi.
Para pendemo dalam Aksi Akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina itu mendadak hening saat Menlu Retno membacakan puisinya.
"Hatiku miris karena bocah itu menangis. Dia terluka, dia tidak bisa berkata, dia tidak tahu dimana bapak ibunya. Setiap 10 menit satu anak wafat di Gaza, ribuan orang tua kehilangan anak, tak terbilang betapa ribu anak kehilangan orangtuanya.
"Setiap tangan tertulis nama mereka, tidak ingin mati tanpa penanda. Rumah mereka hanya langit, kasur mereka hanya bumi. Kapan kekejaman ini akan berhenti, kapan keadilan ini akan menghampiri.
Aku dan Indonesiaku pantang mundur akan terus membantu. Aku dan Indonesiaku akan terus bersamamu
sampai penjajah itu enyah dari rumahmu.
Palestina kau adalah saudaraku, dan aku Indonesiaku akan selalu bersamamu."
Usai rampung membacakan puisi, pekikan takbir pun berkumandang dari massa.
"Allahu Akbar. Palestina Merdeka," pekik massa seusai Retno membacakan puisinya.
Sebagaimana aksi bela Pelestina ini juga turut hadir calon presiden atau capres Anies Baswedan. Selain itu juga hadir Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menko PMK Muhadjir Effendy, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Antara)