Sebelumnya Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, mengatakan pihaknya langsung mendatangi lokasi tersebut usai mendapat informasi adanya teror bom.
Pihak kepolisian kemudian menyelidiki ancaman yang datang dari sosial media tersebut. Setelah diselidiki, ancaman tersebut datang dari enam siswa SMA, yang saling share pesan tersebut.
“Kemudian ditelusuri dari pesan medsosnya itu yang ditaruh di IG (Instagram), nah didapatkan lah enam orang. Enam orang itu anak SMA, di salah satu SMA,” katanya
“Mereka ternyata saling ngeshare di antara mereka yang isinya ancaman tadi yang mengatas namakan Noordin M Top,” Gidion menambahkan.
Berdasarkan hasil pengakuan para pelaku, hal ini dilakukan hanya untuk sekedar candaan atau guyonan.
Dari keenam orang yang diamankan pihak kepolisian, satu di antaran merupakan wanita.
“Ada perempuan satu, bukan semuanya pelaku ya. Kami amankan enam orang itu, ceritanya biar jelas, awalnya satu saja si FA, tapi ya tidak ada indikasi (bom),” tutup Gidion.