Suara.com - Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto, mengatakan peristiwa yang terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, dicampuri oleh intelijen asing.
Pernyataan itu disampaikan Prabowo dalam Simposium Geopolitik & Geostrategis Global serta Pengaruhnya terhadap Indonesia' di Kementerian Pertahanan (Kemhan), Jakarta Pusat, Kamis (2/11/2023).
Awalnya, Prabowo menyampaikan mengenai Indonesia merupakan negara yang besar dan memiliki kekayaan mineral. Menurutnya, kondisi itu membuat Indonesia menjadi target kekuatan besar dunia.
“Indonesia begitu besar dan begitu kaya, menguasai mineral-mineral kritis bagi kehidupan dunia di Abad ke-21 ini, sehingga mau tidak mau kita menjadi sasaran bagi kekuatan-kekuatan besar dunia, dan ini menyangkut hal-hal fisik yang di depan mata kita,” kata Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra itu kemudian menyinggung soal konflik-konflik yang terjadi di Indonesia, salah satu adalah kerusuhan di Pulau Rempang, Kepulauan Riau.
Prabowo mengaku mendapat informasi bahwa peristiwa di Rempang itu telah disusupi oleh intelijen asing.
“Kami mendapat laporan dari berbagai sumber-sumber yang patut kita ketahui, bahwa peristiwa-peristiwa seperti di Rempang sudah mulai masuk campur tangan intel-intel asing,” ujar Prabowo,
Prabowo tidak menjelaskan secara detail intel asing yang dimaksud. Ia hanya menjelaskan berbagai konflik yang dicampuri intel asing sangat mempengaruhi situasi keamanan dalam negeri.
“Kami banyak juga mengalami di Aceh kita mengalami, di Ambon kita mengalami, di Timor-Timur, dan kita mengalami di Papua terus menerus, bagaimana campur tangan asing sangat mempengaruhi kondisi kita,” katanya.
Baca Juga: M. Rudi Tuding Pemprov Dalang Demo Rempang, Apa Kata Ansar Ahmad?
Setelah Simposium usai, awak media sempat mencoba menanyakan intel asing di Rempang kepada Prabowo. Namun Prabowo tidak menjawabnya.