Suara.com - Profil Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjadi orang paling disorot masyarakat dunia hari ini. Alih-alih menyerukan perdamaian, Perdana Menteri Israel ini justru menyatakan perang dengan Palestina.
Di negaranya, Natanyahu dihujat karena disebut gagal melindungi rakyat dari serangan Hamas. Serangan ini pula yang membuat Israel ngotot melancarkan perang terhadap Palestina hingga detik ini. Perbuatan negara zionis tersebut sudah dituding sebagai genosida oleh banyak pihak.
Benjamin Netanyahu merupakan perdana menteri Israel yang sudah menduduki jabatannya selama 14 tahun. Banyak pihak tak menyangka dia akan betah menjadi perdana menteri.
Baca Juga: Konflik Israel-Palestina Memasuki Hari ke-5, Lebih dari 1.500 Orang Dinyatakan Tewas
Pasalnya karier politik Netanyahu dimulai jauh setelah dia malang-melintang di dunia militer yang kemudian beralih menjadi akademisi. Meski demikian, Netanyahu berhasil membawa Israel menjadi negara yang disegani dunia.
Dia juga piawai dalam merebut kursi orang nomor satu di Israel meskipun pernah kalah dalam kontestasi politik. Itulah sebabnya, Netanyahu dijuluki Raja Babi yang identik dengan kepintaran di dunia politik. Di samping itu, Netanyahu juga sukses menaklukkan semua kompetitor untuk jadi pempinan Partai Likud, wadah politik sayap kanan Israel.
Karier profesional Netanyahu dimulai setelah 1963. Saat itu, laki-laki kelahiran Tel Aviv, 21 Oktober 1949 ini ikut pindah bersama kedua orang tuanya ke Amerika Serikat. Tahun 1967, Netanyahu kembali ke Israel dan masuk militer bergabung dengan komando elit IDF (Israel Defense Forces) selama enam tahun.
Kemudian, Netanyahu diberhentikan dengan pangkat kapten karena mengalami luka pada operasi pembebasan sandera di kawasan pesawat Sabena Airlanes yang waktu itu dibajak di Bandara Ben-Gurion.
Setelah berhenti dari dunia militer, Netanyahu kembali ke AS. Di sana, ia sukses mendapatkan gelar sarjana arsitektur serta gelar master dalam bidang studi manajemen di Massachusetts Institute of Technology (MIT).
Baca Juga: Biodata dan Agama Benjamin Netanyahu, PM Israel yang Sebut Hamas ISIS
Ia juga diketahui mengambil studi politik di MIT dan Universitas Harvard. Tahun 1976, Netanyahu mendapat posisi sebagai konsultan bisnis internasional di Boston Consulting Group, lalu bergabung dalam manajemen Rim Industries di Yerussalem.
Netanyahu juga menulis berbagai buku menggunakan bahasa Ibrani maupun Inggris. Beberapa buku sudah diterjemahkan ke bahasa Arab, Rusia, Prancis, dan Jepang.
Tahun 1982, Netanyahu bergabung bersama misi diplomatik Israel di AS selama dua tahun. Ia menjabat sebagai Wakil Kepala Misi di bawah Duta Besar Moshe Arens. Tahun 1984 sampai empat tahun ke depan, Ia terpilih sebagai duta besar Israel di PBB.
Sejak saat itu, ia mulai mendapat perhatian publik karena kelihaiannya berdebat di forum internasional dan akrab dengan media. Tahun 1988, Netanyahu kembali ke negara kelahirannya. Ia mengikuti kontestasi politik, lalu terpilih sebagai anggota Knesset dari Partai Likud.
Setelah itu, Ia menduduki jabatan sebagai Wakil Menteri Luar Negeri selama 4 tahun. Pada tahun 1996, dia terpilih menjadi Ketua Partai Likud. Kemudian terpilih sebagai perdana menteri Israel.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni