Suara.com - Seorang pelajar sekolah dasar (SD) berinisial F, di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, harus menjalani amputasi di bagian kaki kirinya.
F, dikabarkan diamputasi akibat mendapatkan perundungan atau bullying oleh rekan sekolahnya. Namun pihak dokter dari Rumah Sakit Kanker Dharmais yang menangani F, ia diamputasi akibat osteosarkoma atau kanker tulang ganas yang dideritanya.
Dokter Spesialis Ortopedi, dr Melitta Setyarani mengatakan, penyebab kanker tulang disebabkan mutasi DNA, atau mutasi sel yang ada di tubuh pasien. Kemudian kanker bisa menjadi ganas, pasti disebabkan oleh faktor pencetusnya.
“Kalau misalnya kanker tulang seperti pasien kami di sini, itu biasanya kalau dicek sudah ada mutasi DNA-nya. Ditambah lagi faktor pencetus, itu lagi yang menyebabkan sel ganas itu menjadi aktif,” kata Melitta, saat di RS Kanker Dharmais, Kamis (2/11/2023).
Baca Juga: Kaki Diamputasi, Dokter Sebut Bocah SD Korban Bullying di Tambun Menderita Kanker Tulang Ganas
Kanker juga bisa terjadi akibat keturunan. Namun, jika menelisik yang terjadi pada kasus F, tidak ditemukan adanya pihak keluarga yang mengidap penyakit yang sama.
“Pasien F ini, dari keluarga, saya telusur tidak ada. Jadi ya mungkin mutasi DNA-nya bisa saja dimulai dari pasien kita ini,” katanya.
Dari hasil keterangan dari pihak keluarga, F telah memiliki deteksi mengidap kanker sejak Februari lalu. Namun saat itu, F menjalani perawatan di rumah sakit lain.
Kemudian, saat telah masuk dalam stadium 4, F baru dilarikan pihak keluarga ke RS Dharmais, pada 20 Oktober lalu. Setelah menjalani pemeriksaan klinis, dan atas persetujuan keluarga, F diamputasi oleh tim dokter RS Dharmais, pada 26 Oktober lalu.
“Kalau di kanker deteksi dini itu penting sekali, karena kami kalau terima pasien yang kanker itu stadiumnya awal. Jadi kami punya pilihan pengobatan,” ucapnya.
“Jadi kalau sebelumnya sudah tau ada gen itu, mungkin kalau misalnya menemui medis disarankan ada proteksi,” imbuhnya.
Dalam deteksi dini untuk kanker tulang, sebenarnya tidak spesifik lantaran, gejala awalnya mirip dengan seseorang yang letih usai berolahraga.
“Kanker tulang ganas itu keluhannya mirip seperti lelah berolahraga, gak spesifik. jadi makanya edukasi untuk kanker tulang ganas ini memang harus gencar sekali,” tandasnya.