Sukaemah malah menyebut aksi saling ejek itu disebutnya sebagai candaan biasa.
“Mungkin kalau bercanda-bercandaan ‘ah lu jelek, ah lu hitam’ mungkin ya namanya sudah kelas 6, sudah biasa kayanya juga. Mungkin menurut F lain lagi kali ya,” katanya.
Oleh karenanya, dia bersikukuh bahwa yang dialami F bukan sebuah perundungan melainkan hanya sebuah candaan saja.
“Bercanda ya itu, bukan yang dirundung. Kalau dirundungkan beda lagi ya kekerasan,” katanya lagi.