Suara.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian menegaskan pentingnya mengelola potensi konflik dalam menjaga keamanan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024. Mengingat, potensi konflik akan selalu terjadi dalam Pemilu maupun Pilkada karena melibatkan banyak masyarakat.
“Setiap perbedaan mengandung potensi konflik, yang kita perlukan adalah potensi konflik itu dapat dikelola supaya tidak menjadi konflik yang saling menghancurkan, konflik kekerasan terutama,” terangnya saat menjadi pembicara pada Apel Kasatwil Tahun 2023 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (1/11/2023).
Dia menegaskan, upaya menekan konflik tersebut penting dilakukan karena merupakan salah satu indikator keberhasilan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024. Hal itu terutama konflik kekerasan yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
Oleh karena itu, mengelola potensi konflik perlu menjadi perhatian banyak pihak termasuk aparat kepolisian. Terlebih, kata Mendagri, keberhasilan Pemilu sangat bergantung pada orkestrasi banyak pihak, mulai dari penyelenggara, pengawas, pemerintah pusat dan daerah, aparat keamanan, partai politik atau peserta pemilu, media massa, hingga masyarakat.
Baca Juga: Densus 88 Tangkap 59 Tersangka Teroris yang Akan Kacaukan Pemilu 2024, 1 Diamankan di Kalbar
“Nah ini rekan-rekan saya kira orkestrasi dari semua ini, dan peran Polri menjadi sangat penting karena Polri adalah salah satu organisasi yang paling masif, yang paling ekstensif di negara ini sampai ke desa,” jelas Tito.
Menurutnya, Polri memiliki kekuatan dan kewenangan yang dapat mendukung keberhasilan Pemilu dan Pilkada 2024. Hal ini terutama dalam menenangkan maupun mengamankan jalannya pesta demokrasi tersebut, termasuk dengan mengelola potensi konflik.