UNICEF: Gaza Jadi Kuburan Massal Anak-anak, Neraka Bagi Semua Orang

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 01 November 2023 | 11:07 WIB
UNICEF: Gaza Jadi Kuburan Massal Anak-anak, Neraka Bagi Semua Orang
Situasi Gaza gelap gulita saat malam hari di tengah gempuran militer Israel. [BBC]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Organisasi UNICEF mengungkapkan kondisi memprihatinkan Gaza, yang menjadi 'kuburan massal' bagi anak-anak dan bayi sejak konflik dengan Israel kembali meningkat sejak 7 Oktober lalu.

Juru bicara UNICEF, James Elder mengatakan Gaza kini jadi kuburan massal anak-anak. UNICEF juga mengkhawatirkan jumlah kematian anak yang kini mencapai ribuan hanya dalam dua minggu.

"Hal yang mengkhawatirkan, angka ini terus meningkat setiap harinya," imbuh dia, dikutip melalui Anadolu.

"Ini adalah neraka bagi semua orang,” ujarnya.

Baca Juga: PB IDI Kecam Aksi Serangan Israel ke Rumah Sakit di Palestina, Tenaga Medis dan Masyarakat Jadi Korban

Ia mengingatkan kembali seruan UNICEF untuk segera menghentikan pertempuran dan memungkinkan akses kemanusiaan untuk pasokan ke wilayah terisolasi tersebut. Eldar juga menyebut, anak-anak di Gaza tidak hanya berisiko akibat serangan udara, tetapi juga karena kekurangan perawatan medis yang sangat dibutuhkan.

Tidak hanya ancaman dari serangan bom, masalah air dan trauma juga menjadi hal yang sangat serius di wilayah Palestina yang terkepung ini. Ia memperingatkan bahwa lebih dari satu juta anak di Gaza mengalami krisis air yang sangat parah karena produksi air harian Gaza hanya mencapai lima persen dari kapasitasnya.

Sebelum konfli semakin memanas sejak awal bulan ini, kata dia, lebih dari 800 ribu anak di Gaza, atau tiga perempat dari seluruh populasi anak-anak, telah diidentifikasi membutuhkan bantuan kesehatan mental dan dukungan psikologis.

Hingga saat ini, Israel sama sekali tidak mengurangi intensitas serangan ke Gaza yang berdampak pada ribuan warga sipil tewas.

Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 8.000 orang tewas, yang sebagian besar di antaranya adalah anak-anak.

Baca Juga: Ramai Seruan Boikot McDonalds Usai Beri Makan Tentara Israel, Pelanggan di Indonesia Tetap Ramai: Enggak Akan Ngefek

Menteri dan Pemantau Tetap Negara Palestina untuk PBB, Riyad Mansour mengungkapkan, setidaknya 2,3 juta warga Palestina di Gaza saat ini menghadapi ancaman kematian setiap hari dan malam akibat serangan ini. 

Ia berharap, segera ada tindakan penyelamatan warga, termasuk 2.000 orang yang terperangkap di reruntuhan bangunan. Selain itu, Mansour juga meminta agar mereka yang telah meninggal diberikan penghormatan yang pantas.

Berkaitan dengan ini, Sekjen PBB Antonio Guterres beberapa kali sudah meminta gencatan senjata. Namun, PM Israel, Benjamin Netanyahu menolak mentah-mentah permintaan itu dan menegaskan untuk menghancurkan Gaza.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI