Demi bisa bertahan hidup, Ani membantu suaminya yang hanya bekerja sebagai tukang becak. Ani berjualan kopi dan es di seberang rumahnya.
Dalam sehari, ia hanya bisa mendapatkan penghasilan Rp100 ribu.
"Kalau suami narik becak. Abis (setelah) Covid, warteg dan konveksi pada bangkrut, pada sepi. Jadi bapak udah seminggu gak narik, sehari paling dapat Rp25 - 50ribu,” jelasnya.
Ani sendiri berharap, sebagai rakyat yang tinggal di batas garis kemiskinan, bisa mendapat fasilitas kesehatan yang baik oleh pemerintah.
"Kemudian, pendidikan untuk anak. Minta tolong diperhatikan, apalagi orang-orang gak mampu,” tutupnya.