Inflasi Terkendali dan Ekonomi Jakarta Terus Tumbuh, Pengamat: Koordinasi Jadi Kunci

Jum'at, 27 Oktober 2023 | 15:00 WIB
Inflasi Terkendali dan Ekonomi Jakarta Terus Tumbuh, Pengamat: Koordinasi Jadi Kunci
Dalam kepemimpinannya, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mampu mengendalikan inflasi dan menumbuhkan ekonomi ibu kota. (Dok: Pemprov DKI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam setahun kepemimpinannya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono telah menunjukkan prestasinya dalam mengendalikan inflasi dan menumbuhkan ekonomi ibu kota.

Menurut Bank Indonesia (BI), tingkat inflasi di Jakarta secara akumulatif sejak Januari hingga September 2023 mencapai 1,89 persen. Angka ini berada di bawah tingkat inflasi nasional sebesar 2,28 persen. Selain itu, pada kuartal kedua 2023, pertumbuhan ekonomi Jakarta mencapai 5,13 persen, meningkat 0,18 persen dari kuartal sebelumnya.

Prestasi ini diapresiasi pengamat ekononomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto. Menurutnya, inflasi di Jakarta terkendali berkat kolaborasi antarlembaga yang dinilainya berjalan cukup baik.

“Inflasi di DKI sangat terkendali, karena kemampuan koordinasi satu sama lain. Selain itu, ketersediaan anggaran menjadi kunci keberhasilan di sini,” ujarnya kepada Suara.com, Jakarta, Kamis (26/10/2023).

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Siapkan Berbagai Strategi Penanganan Kemacetan

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawati juga mengakui, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) berfungsi maksimal dalam upaya mengendalikan inflasi. “Hal ini tercapai melalui kerja sama yang baik dari TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) Provinsi DKI Jakarta, di bawah kepemimpinan Bapak Heru Budi Hartono,” katanya, Rabu (25/10/2023).

Menanggapi pernyataan Suharini, Eko mengatakan, TPID tentu berperan banyak dalam pengendalian inflasi. “Peran TPID di DKI bermacam-macam, sesuai dengan kewenangan. Ada yang merupakan penyedia anggaran untuk pangan bersubsidi, ada yang berperan dalam pasar murah, ada BI yang menyusun asesmen risiko inflasi dan fasilitasi antarlembaga, ada BUMD pangan, kemudian Bulog, dan dinas-dinas terkait lainnya. Jika semuanya menjalankan fungsinya dengan koordinasi, maka tujuan menekan inflasi tentu akan maksimal,” tuturnya.

Eko menambahkan, Pemprov DKI Jakarta berperan dalam alokasi APBD.  Pemprov pun mengarahkan BUMD pangan dan dinas terkait, termasuk melakukan koordinasi dan monitoring ketat yang dilakukan setiap minggu. “Kemudian ada Kemendagri yang berperan memastikan koordinasi, sehingga inflasi bisa dikendalikan,” beber Eko.

Bersinergi Perkuat Pertumbuhan Ekonomi

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Arlyana Abubakar mengungkapkan, BI telah bersinergi dengan Pemprov DKI dan stakeholders lain untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi serta menjaga inflasi. Hal ini dilakukan dengan berbagai strategi. Pertama, menjaga daya beli dan keberlangsungan pertumbuhan konsumsi rumah tangga, dengan mengendalikan inflasi tetap rendah serta stabil.

Baca Juga: Strategi Pj Gubernur Heru Antisipasi Banjir Jakarta

“Kedua, optimalisasi dan akselerasi realisasi belanja pemerintah, terutama belanja modal terkait proyek strategis. Termasuk peningkatan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah, salah satunya menggunakan QRIS," beber Arlyana, Selasa (15/8/2023).

Ketiga, mendorong kinerja investasi dengan menjaga pelaksanaan proyek strategis sesuai rencana, perbaikan iklim investasi dan penguatan promosi investasi, berupa Jakarta Investment Forum dan Investment Outreach di luar negeri.

Keempat, lanjut Arlyana, mendorong digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dalam sistem pembayaran dan akses pemasaran, serta expo UMKM untuk pembangunan ekonomi dan keuangan yang lebih inklusif.

"Kelima, mendorong jumlah pengguna dan volume transaksi QRIS melalui penyelenggaraan berbagai event QRIS. Keenam, penguatan edukasi perlindungan konsumen terkait KUPVA BB (Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank) berizin. Ketujuh, mempersiapkan Jakarta pasca-Ibu Kota Nusantara sebagai Global City melalui optimalisasi lima sektor utama dengan pangsa terbesar dan pengembangan sektor potensial, yaitu sektor pariwisata-akamamin (akomdasi, makanan minuman), transportasi dan pergudangan, serta jasa pendidikan-kesehatan," tambah Arlyana.

Atas prestasinya dalam menekan inflasi dan menjaga pertumbuhan ekonomi, tim dalam kepemimpinan Heru di Pemprov DKI Jakarta meraih dua penghargaan. Satu, sebagai TPID terbaik 2022 untuk kategori provinsi di wilayah Jawa dan Bali, pada 31 Agustus 2023. Kemudian, pada 29 September 2023, Kementerian Dalam Negeri mengapresiasi Pj Gubernur Heru, karena berhasil menjadi kepala daerah yang mengoordinasikan seluruh BUMD di Jakarta di tengah tantangan inflasi.

Menurut Eko, prestasi Pemprov DKI ini sangat mungkin dipertahankan pada tahun-tahun ke depan, apabila strategi yang dilakukan saat ini tetap dipegang teguh. “Strategi ini perlu dipelajari oleh pemda-pemda lainnya di Indonesia, sehingga upaya pengendalian inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang positif bisa dialami daerah lain juga,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI