Densus 88 Tangkap 18 Teroris Anshor Daulah hingga Jamaah Islamiyah Sepanjang Oktober 2023

Jum'at, 27 Oktober 2023 | 00:10 WIB
Densus 88 Tangkap 18 Teroris Anshor Daulah hingga Jamaah Islamiyah Sepanjang Oktober 2023
Ilustrasi Densus 88 Antiteror Mabes Polri saat melakuakn penangkapan kepada teroris. [ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap 18 tersangka teroris sepanjang Oktober 2023. Penangkapan dilakukan di enam wilayah Indonesia.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyebut keenam wilayah tersebut meliputi Sumatera Barat, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Kalimantan Barat.

"Total 18 tersangka," kata Ramadhan kepada wartawan, Kamis (26/10/2023).

Ramadhan merincikan satu tersangka inisial RA ditangkap di Sumatera Barat pada 2 Oktober 2023. RA disebut berperan melakukan propaganda di media sosial.

Baca Juga: Breaking News! Densus 88 Tangkap Enam Teroris Jaringan Anshor Daulah dan Jamaah Islamiyah

Kemudian satu tersangka inisial AT ditangkap di Jawa Barat pada 5 Oktober 2023. AT merupakan teroris jaringan Anshor Daulah.

"Di Sumatra Selatan pada 15-16 Oktober 2023 berhasil mengamankan lima pelaku berperan sebagai anggota kelompok Jamaah Islamiyah antara lain HN, MA, IW, AS, dan AN," katanya.

Sedangkan di Lampung empat tersangka teroris ditangkap pada 18 Oktober 2023. Keempatnya berinisial MA, AZ, IS, dan S.

"Empat pelaku merupakan anggota kelompok Jamaah Islamiyah," jelas Ramadhan.

Selanjutnya enam tersangka teroris berinisial M, I, BH, RM, M, dan MIW ditangkap di NTB pada 19 hingga 23 Oktober 2023. Berdasar hasil penyidikan, keenam tersangka diduga terafiliasi jaringan teroris Anshor Daulah.

Baca Juga: Sehari-hari Jadi Tukang Ojek, Pemuda Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Sambas

Lalu satu tersangka teroris inisial UH ditangkap di Kalimantan Barat pada 19 Oktober 2023. UG diduga berperan melakukan propaganda di media sosial.

“Penyidik Densus masih bekerja di lapangan untuk mengumpulkan semua keterangan dan barang bukti,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI