Aksi Jenderal Dudung Jabat KSAD: Minta FPI Dibubarkan Hingga Berani Kritik Senior

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 25 Oktober 2023 | 15:13 WIB
Aksi Jenderal Dudung Jabat KSAD: Minta FPI Dibubarkan Hingga Berani Kritik Senior
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman sedang menyampaikan penjelasan setelah Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AD di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Jumat (10/2/2023). [Suara.com/Rakha]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jenderal Dudung Abdurachman resmi lengser dari kedudukannya sebagai KSAD. Selama menjabat sebagai KSAD, Dudung menampakkan sepak terjang yang agresif. 

Presiden Joko Widodo melantik Letjen TNI Dudung Abdurachman sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) di Istana Negara pada Rabu, 17 November 2021. Sejak saat itu, ia memperlihatkan sikap politik dan aksi yang sangat tegas. Dikutip dari berbagai sumber, berikut daftar sikap politik dan berbagai aksi selama Dudung jabat KSAD.

1. Menurunkan Baliho FPI

Selama menjadi Pangdam Jaya pada 2020 sampai 2021, Dudung mencopot baliho FPI (Front Pembela Islam) dan mengusulkan agar FPI dibubarkan saja. Dudung juga mengingatkan agar FPI tidak mengganggu keharmonisan masyarakat Jakarta. Tak lama setelah itu, pemerintah secara resmi membubarkan organisasi FPI. 

Baca Juga: Jokowi Lantik KSAD Baru Rabu Pagi, Ini Sosoknya

2. Sangat menghormati Soekarno

Dudung mengutarakan keberadaan patung Bung Karno di Akmil merupakan simbol untuk anggota militer menghormati dan mengabadikan perjalanan perjuangan bersejarah Bung Praklamator.

Hal ini disampaikannya setelah peresmian Patung Bung Karno di Akmil, Magelang, 7 Februari 2020. Patung Bung Karno diletakkan di hall utama kompleks pendidikan calon perwira TNI AD dan menjadi patung Bung Karno pertama yang diletakkan di Ksatrian TNI. 

3. Semua Agama Benar

Saat menjabat sebagai Pangkostrad, Duduk menyebut semua agama itu benar, sama. Pernyataan yang disampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke Batalyon Zipur 9 Kostrad, Ujungberung, Bandung, Jawa Barat itu seketika menjadi kontroversi.

Baca Juga: Jokowi Lantik Mentan Hari Ini, Bukan AHY Tapi Amran Sulaiman

Menanggapi kontroversi tersebut, Dudung berpesan, utamanya kepada anggota TNI agar bijak dalam menyikapi informasi yang beredar. Ia juga menekankan kepada prajurit agar menghindari sikap fanatisme terhadap suatu agama. 

4. Berani Kritik Senior

Keberanian Dudung Abdurachman dalam mengkritik senior terlihat ketika ia terlibat polemik isu PKI dan pembongkaran patung diorama Soeharto. Diawali dari pernyataan eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Gator Nurmantyo yang menyebut pembongkaran patut diorama Soeharto, Sarwo Edhie, dan AH Nasution di Museum Darma Bhakti Kostrad menandakan TNI disusupi oleh PKI.

Dudung mengklarifikasi dugaan tersebut dengan menyatakan penarikan diorama itu dilakukan atas permitaan eks Pangkostrad Letjen TNI (Purn) AY Nasution dengan alasan agama. 

Kontributor : Mutaya Saroh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI