Usut Kasus Dugaan Hoaks Hashim Djojohadikusumo, Bareskrim Polri Periksa Saksi Pelapor

Selasa, 17 Oktober 2023 | 14:16 WIB
Usut Kasus Dugaan Hoaks Hashim Djojohadikusumo, Bareskrim Polri Periksa Saksi Pelapor
Hasim Djojohadikusumo dilaporkan ke Polisi. (Suara.com/M Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bareskrim Polri mulai mengusut kasus penyebaran berita bohong atau hoaks yang diduga dilakukan Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo terkait dukungan Partai Golkar terhadap Prabowo Subianto atas perintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Anggota Aliansi Mahasiswa Sulawesi Tenggara atau Sultra, Adi Maliano, selaku pihak pelapor mengaku mendatangi Bareskrim Polri untuk diperiksa sebagai saksi pelapor.

“Kedatangan kami hari ini ke Bareskrim Polri terkait laporan kami pada 15 Agustus di Polres Kota Kendari terkait dugaan penyebaran berita hoaks. Panggilannya terkait saksi klarifikasi,” kata Adi di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (17/10/2023).

Adi menyebut laporan dengan Nomor: LP/B/267/VIII/2023/SPKT/POLRES KENDARI/POLDA SULAWESI TENGGARA tersebut kekinian telah diambil alih Bareskrim Polri. Ia mengaku baru pertama kali diperiksa.

Baca Juga: MK Ubah Syarat Capres-Cawapres, Apa Itu 'Mahkamah Keluarga' yang Trending di Twitter?

“Ini (pemeriksaan) yang pertama. Di Kendari belum diperiksa. Intinya begini poinnya, kami hanya ingin tahu siapa yang sebenarnya berbohong apakah Pak Jokowi atau Pak Hashim,” katanya.

Dilaporkan ke Polres

Pada 15 Agustus 2023 lalu, Adi melaporkan Hashim ke Polres Kendari. Dalam laporannya, adik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tersebut dipersangkakan dengan Undangan-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Pasal 45A Juncto Pasal 378 KUHP.

"Dengan laporan ini kami harap kedepannya agar nama Presiden Jokowi tidak dicatut dalam soal usung-mengusung capres. Biarkan Pak Jokowi menuntaskan masa kerja sampai di akhir periode," kata Adi kepada wartawan, Selasa (15/8/2023) lalu.

Padahal, Adi ketika itu mengungkap bahwasanya Joko telah menegaskan tidak ikut campur atau terlibat di balik dukungan partai-partai politik terhadap Prabowo.

Baca Juga: SETARA: Tidak Ada Presiden Sibuk Persiapkan Penggantinya Kecuali Jokowi

"Pernyataan Hashim itu sudah dibantah oleh presiden dalam keterangan di Istana Negara," ujarnya.

Atas hal itu, Adi mendesak Hashim untuk meminta maaf kepada Jokowi karena dianggap telah mencemari nama baiknya.

"Meminta Hashim Djojohadikusumo untuk tidak lagi mencatut dan berbohong dengan munggunakan nama presiden Republik Indonesia," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI