Detik-detik Kakek Amir 4 Kali Ditembaki Peluru Gotri usai Pergoki Komplotan Maling di Pulogadung

Senin, 16 Oktober 2023 | 19:33 WIB
Detik-detik Kakek Amir 4 Kali Ditembaki Peluru Gotri usai Pergoki Komplotan Maling di Pulogadung
Lokasi Kakek Amir Syarifudin saat ditembak komplotan maling sepeda motor di kawasan Pulogadung, Jaktim. (Suara.com/Faqih)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amir Syarifudin (75 tahun, sebelumnya ditulis 59 tahun) kini sedang dalam proses penyembuhan usai ditembak komplotan maling sepeda motor. Penembakan itu terjadi saat kakek Amir memergoki para pelaku saat beraksi di depan rumahnya, Jalan Poselen IV, Nomor 14, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Minggu (15/10/2023) kemarin.

Keponakan korban, Idham Mahesa (21) mengatakan, saat itu ada 4 orang dalam satu komplotan. Mereka berboncengan dengan menggunakan 2 unit sepeda motor Honda Beat dan Honda Scoopy.

Idham bercerita, sebelum ditembak oleh komplotan ranmor tersebut Amir sedang duduk di teras. Ia duduk di bangku plastik menghadap gerbang yang tertutup rapat.

Kebetulan, saat itu ada sebuah motor Honda Beat milik anak korban yang sedang terparkir di depan gerbang. Beberapa kali, Amir melihat komplotan tersebut bolak-balik di dalam gang rumahnya seperi sedang mencari alamat.

Baca Juga: Aksi Heroik Kakek-kakek di Pulogadung Lawan Pelaku Curanmor, Tangannya Cuma Lecet Tertembak Airsoft Gun

ilustrasi penembakan (unsplash)
ilustrasi penembakan (unsplash)

Tak lama, Amir curiga dengan tingkah salah satu orang dari komplotan pencuri yang berhenti di depan rumahnya.

"Pakde saya keluar, nanya ‘Ngapain kamu. Mau maling ya?” kata Idham, kepada Suara.com, Senin (16/10/2023).

Tak lama, pelaku langsung menodongkan airsoft gun sembari menggertak Amir. Namun, Amir saat itu malah tak terlihat gentar, hingga akhirnya Amir ditembaki pelaku.

Dari 4 kali tembakan yang mengarah ke Amir, ia hanya terkena satu peluru. Ia terkena tembak tepat di otot bisep lengan kanannya.

"Kebetulan Mbak (kakak) saya yang ada di dalam rumah langsung teriak maling. Jadi saya kejar," kata Idham.

Baca Juga: Kepergok Mau Nyolong Motor, Pria Di Kebon Jeruk Babak Belur Dihajar Massa

Namun, pengejaran Idham tak menbuahkan hasil karena kalah cepat. Saat itu, ia hanya mengejar dengan berlari, sementara pelaku menggunakan sepeda motor.

Sesampainya di ujung gang, yang berjarak sekitar 500 meter dari kediamannnya. Idham juga ditembaki pelaku, namun tak ada satu pun peluru yang mengenainya.

“Saya juga ditembak tapi gak kena,” jelasnya.

Saat kembali ke rumahnya, Idham mengaku menemukan 2 butir peluru berbentuk bulat, dan berbahan mirip logam.

Idam mengatakan saat itu ada dua peluru di depan gerbangnya dengan warna emas.

Selain dua peluru emas, Idham juga menemukan sebuah anak kunci letter T milik para pelaku yang tertinggal. Kunci tersebut memiliki ujung yang lancip.

"Kunci kontak jadi udah jebol, udah tinggal dibawa aja. Kejadiannya cepet,” ucap Idham.

Barang bukti sebutir gotri ditemukan di pos polisi lalu lintas di Siluwok, Tawangsari, Pengasih, Kulon Progo, DIY. [Suara.com/Putu Ayu P]
Ilustrasi peluru gotri. [Suara.com/Putu Ayu P]

Ditembak Pakai Airsoft Gun

Kanit Reskrim Polsek Pulogadung AKP Wahyudi sebelumnya membeberkan komplotan maling bersenjata airsoft gun yang aksinya digagalkan oleh warga.

Menurutnya, aksi komplotan maling itu dipergoki oleh seorang lansia. Gegara aksinya digagalkan, komplotan maling ini akhirnya menembaki korban dengan menggunakan senjata airsoft gun.

"Dia (korban) yang memergoki, dia yang teriak, terus ditembak pakai airsoft gun," kata Wahyudi kepada wartawan, Senin.

Berdasar hasil penyelidikan, kata Wahyudi, pelaku berjumlah empat orang. Mereka beraksi dengan menggunakan dua sepeda motor.

Aksi pencurian ini berhasil digagalkan oleh kakek MS. Wahyudi memastikan kakek MS juga hanya mengalami luka ringan akibat tembakan peluru airsoft gun.

"Luka lecet di tangan, nggak apa-apa, nggak ada pengaruh apa-apa. Pencurian nggak berhasil," ungkapnya.

Kekinian penyidik masih berupaya mengindentifikasi keempat pelaku. Penyelidikan dilakukan dengan memeriksa saksi hingga kamera pengawas atau CCTV di sekitar lokasi.

"Pelaku masih diburu, masih dalam penyelidikan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI